"Juga ada baju Bu Putri yang masih wangi di kasur. Padahal waktu olah TKP pertama nggak ada," kata seorang sumber kepada reporter detikX, seperti dikutip dari detikX, Senin (12/9/2022).
Menengok kembali ke belakang, prarekonstruksi pada Selasa 12 Juli 2022, penyidik menemukan ketidaksesuaian jumlah selongsong peluru dengan klaim total tembakan yang disampaikan para tersangka.
Baca juga: Peluru Tak Bertuan di Kasus Pembunuhan Yosua |
Waktu itu, kata sumber ini, polisi masih berpatokan pada cerita karangan Ferdy Sambo bahwa telah terjadi baku tembak antara Yoshua dan Richard Eliezer.
Dalam skenario itu disebut total peluru yang keluar sebanyak 12, terdiri dari 7 dari Yoshua dan 5 dari Richard Eliezer. Namun jumlah selongsong peluru yang ditemukan pada saat itu hanyalah 10, jadi kurang dua selongsong. Polisi curiga ada yang telah memanipulasi TKP.
Kejanggalan itu dilaporkan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Hingga akhirnya Listyo memerintahkan olah TKP ulang pada Sabtu 16 Juli 2022. Saat itulah sejumlah kejanggalan baru ditemukan mulai dari soal jumlah seloongsong dan baju Putri.
Saat rekonstruksi ulang itu, jumlah selongsong yang ditemukan justru lebih dari 12. Penyidik juga menemukan barang bukti lain berupa sikat gigi yang belum lama digunakan. Setelah dicek, DNA di sikat gigi ini cocok dengan DNA Ferdy Sambo.
Tim detikX berupaya mengkonfirmasi temuan ini kepada Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal atau Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi. Namun Rian enggan berkomentar banyak.
Dia hanya meminta kami menghubungi Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Namun Dedi justru meminta kami menghubungi Andi Rian.
"Kalau mau detail, ke penyidik saja," kata Dedi melalui pesan singkat pada Sabtu, 10 September 2022.
(sip/sip)