Nasional

Komisi III Ungkap Momen Yoshua Lari Tinggalkan Putri Sambo Menangis di Kamar

Tim detikNews - detikJateng
Rabu, 24 Agu 2022 18:15 WIB
Foto: Rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu (24/8/2022). (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Solo -

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN Sarifudin Sudding membeberkan kronologi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo. Sudding menyebut momen Yoshua lari dari kamar Putri Candrawathi usai kepergok oleh Kuat Ma'ruf. Kejadian ini disebut-sebut menjadi pemicu utama kemarahan Ferdy Sambo hingga akhirnya membunuh Brigadir J.

Dilansir detikNews, hal itu disampaikan oleh Sudding saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).

Dia membeberkan kronologi berdasarkan informasi yang diterima, kemudian dikonfirmasi ke Kapolri.

Sudding menyebut peristiwa ini berawal ketika istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, berangkat ke Magelang, Jawa Tengah. Putri didampingi oleh Brigadir J, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Susi.

Sudding menyebut dugaan perbuatan Yoshua yang melukai harkat dan martabat Putri itu terjadi pada 7 Juli sore di Magelang.

"Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta, balik tanggal 7 pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari jam 17.30 menjelang Magrib. Ini sebenarnya pemicu," kata Sudding.

Sudding menyebut sekira pukul 17.30 WIB di Magelang itu, Brigadir J dipergoki keluar dari kamar Putri oleh Kuat Ma'ruf. Brigadir J disebut lari saat ditegur oleh Kuat.

"Saat itu, Brigadir J masuk dalam kamar, Putri di lantai dua, dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat mengendap-endap, lalu kemudian ditegur, 'Kenapa masuk ke kamar Ibu?' kemudian lari," kata dia.

Kemudian Kuat Ma'ruf disebut mendengar tangis Putri dari dalam kamar. Kuat pun bertanya kepada Putri.

"Mendengar ada tangisan di dalam kamar oleh Putri, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dialami oleh Putri," jelasnya.

Kuat Sarankan Putri Lapor Sambo

Sudding menambahkan bahwa Kuat Ma'ruf menyarankan kepada Putri agar melaporkan apa yang dialaminya itu kepada Ferdy Sambo. Malam hari itu juga, pukul 23.00 WIB, Putri menelepon suaminya Ferdy Sambo.

"Lalu Kuat menyarankan ke Ibu agar kejadian ini dilaporkan ke Ferdy Sambo. Malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dialami pada sore hari itu ke Sambo lewat telepon. Pada jam 17.30 jelang Magrib, melihat Ibu dalam apa... Kuat melihat Ibu dalam posisi nangis, pakaian acak-acakan dan sebagainya sambil menangis-nangis," kata dia.

Putri disebut melaporkan hal itu kepada Ferdy Sambo sambil menangis. Namun Putri tidak menjelaskan apa yang telah dia alami itu secara detail.

"Putri menelepon kepada Ferdy Sambo dan sambil menangis menyampaikan 'saya diperlakukan seperti ini oleh si Brigadir J' ditanya lebih lanjut, 'di Jakarta nanti saya jelaskan'. Artinya penjelasan lebih rincinya dijelaskan oleh Putri ke Ferdy Sambo setelah tiba di Jakarta," tuturnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..




(aku/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork