Anggota DPR Sebut Kasus Sambo Perselingkuhan Kecil yang Ungkap Bobrok Polri

Nasional

Anggota DPR Sebut Kasus Sambo Perselingkuhan Kecil yang Ungkap Bobrok Polri

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 22 Agu 2022 13:47 WIB
Mulfachri Harahap (PAN) saat Rapat Komisi III DPR dengan Kompolnas, Komnas HAM, LPSK terkait kasus Ferdy Sambo
Mulfachri Harahap (PAN) saat Rapat Komisi III DPR dengan Kompolnas, Komnas HAM, LPSK terkait kasus Ferdy Sambo, Senin (22/8/2022). (Foto: Screenshot Youtube DPR RI)
Solo -

Anggota Komisi III DPR RI F-PAN Mulfachri Harahap menilai kasus Irjen Ferdy Sambo sebagai perkara kecil. Namun menurutnya, perkara ini menjadi besar hingga menunjukkan keburukan di tubuh kepolisian.

"Andaikan saja kita bisa melakukan semua kewenangan kita, semua fungsi kita, secara objektif dan benar, mungkin apa yang terjadi hari ini bisa kita cegah sejak awal," kata Mulfachri Harahap saat rapat Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir detikNews, Senin (22/8/2022).

Bagi Mulfachri, kasus Ferdy Sambo urusan kecil, yaitu soal perselingkuhan. Namun berujung pembunuhan terhadap Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus Sambo ini urusan kecil sebetulnya. Urusan perselingkuhan, katakanlah seperti itu, kemudian berakhir tembak-menembak, atau berakhir pembunuhan," ujarnya.

Kasus Ferdy Sambo ini, kata Mulfachri, kemudian justru malah menjadi besar karena cerita di baliknya sehingga menunjukkan keburukan di tubuh kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Kemudian menjadi besar setelah ada begitu banyak background di belakangnya. Yang mengungkap begitu bobroknya keadaan kepolisian kita hari ini," imbuhnya.

Mahfud Md Ditantang Buka-bukaan

Dalam rapat yang sama, Ketua Kompolnas Mahfud Md dicecar soal motif kasus Irjen Ferdy Sambo mengotaki penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Anggota Komisi III DPR RI F-Gerindra Habiburokhman menantang untuk buka-bukaan jika Mahfud memang mendapatkan bocoran soal motif tersebut.

"Motif ini pertanyaan, Pak, karena membuat orang bertanya-tanya. Ribut se-Indonesia ini karena motif, Pak. Motif inilah tembak menembak, atau ditembak, pelecehan, segala macem," kata Habiburokhman di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8).

Jika Mahfud mengetahui motif penembakan, menurut Habiburokhman, lebih baik dibuka langsung kepada publik. Sebab, soal motif Ferdy Sambo mengotaki penembakan Brigadir J, menurut dia, membuat publik penasaran.

"Saya pikir, tanggung, Pak, dibuka saja kalau memang, Pak Ketua Kompolnas, mendapatkan info bocoran soal motif tersebut. Jadi jangan justru ditambah bumbu, ini konsumsi orang dewasa dan sebagainya," ujar Mahfud.

"Bikin orang curious, Pak, padahal tidak terjawab sampai sekarang, tentu saya akan menanyakan ke Pak Kapolri di hari Rabu," imbuhnya.

Mahfud kemudian menepis anggapan dirinya mendapatkan bocoran informasi kasus Ferdy Sambo. Mahfud mengaku tak pernah mengatakan dirinya pernah mendapatkan bocoran.

"Soal motif, itu saya tidak pernah bilang saya mendapat bocoran, itu kan memang media massa memang begitu judulnya 'Mahfud Md dapat bocoran', 'Sahroni dapat bocoran,' dan ada itu bocor, itu ngomong biasa di TV, kemudian dipetik, nah ini bocorannya, padahal nggak ada," ujarnya Mahfud.




(aku/rih)


Hide Ads