Semula Ngaku Korban Kini Tersangka, Ini 3 Peran Istri Sambo di Pembunuhan J

Nasional

Semula Ngaku Korban Kini Tersangka, Ini 3 Peran Istri Sambo di Pembunuhan J

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 22 Agu 2022 09:37 WIB
istri sambo
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. (Foto: 20Detik)
Solo -

Istri Irjen Sambo, Putri Candrawathi menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Tak hanya terseret, Putri ternyata turut aktif dalam permufakatan jahat ini. Dilansir, berikut tiga peran Putri dalam pembunuhan Brigadir J.

1. Ikut susun skenario pembunuhan

Belakangan terungkap, Putri Candrawathi terlibat aktif dalam skenario pembunuhan Brigadir J. Sepulangnya dari Magelang, sebelum perbuatan pembunuhan dijalankan, Sambo mengadakan rapat perencanaan di rumah pribadinya, Jl Saguling III, lantai tiga. Di rapat pembunuhan itu, Putri Candrawathi ikut terlibat.

"Mengikuti skenario yang dibangun oleh FS (Ferdy Sambo)," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim Polri), Komjen Agus Andrianto, kepada wartawan, Sabtu (20/8) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putri juga disebut Agus mengajak Bharada E, Bripka Ricky dan Kuat Ma'ruf dan Brigadir Yoshua ke rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, tempat yang akhirnya menjadi lokasi pembunuhan Yoshua.

"Mengajak berangkat ke Duren Tiga bersama RE, RR, KM, almarhum J," kata Agus Andrianto.

ADVERTISEMENT

2. Ikut tawarkan uang ke Bharada E, Bripka RR, dan KM

Pada rapat pembunuhan itu, Sambo menawarkan sejumlah uang ke Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Ma'ruf (KM).

Dalam pembunuhan berencana ini, Ferdy Sambo (FS) menjanjikan uang Rp 1 miliar kepada Bharada E setelah menembak Yoshua. Sedangkan kepada Kuat dan Bripka RR, yang berperan membantu pembunuhan berencana terhadap Yoshua, masing-masing dijanjikan uang Rp 500 juta.

"Bersama FS saat menjanjikan uang kepada RE, RR, dan KM," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada wartawan, Sabtu (20/8).

3. Buat laporan palsu mengaku korban pelecehan

Pada awal kasus ini, sempat muncul keterangan polisi bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Yoshua di Duren Tiga. Isu pelecehan itu sempat disebut-sebut menjadi pemicu peristiwa baku tembak yang akhirnya menewaskan Yoshua. Pihak Putri Candrawathi juga melaporkan dugaan pelecehan seksual ke polisi.

Belakangan polisi mengetahui, itu cuma laporan palsu. Cerita soal pelecehan seksual di Duren Tiga hanyalah upaya pihak Sambo dalam menghalang-halangi penyidikan, termasuk pula cerita soal 'baku tembak'.

"Saya jelaskan bahwa kita tahu bersama bahwa dua perkara ini sebelumnya statusnya sudah naik sidik, ya. Kemudian berjalan waktu, kasus yang dilaporkan dengan korban Brigadir Yoshua terkait pembunuhan berencana ternyata ini menjawab dua LP tersebut," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, di Markas Besar Polri, Jumat (12/8) lalu.

Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2022, Putri Candrawathi menjadi tersangka kelima, menyusul empat orang lainnya yang sudah ditetapkan menjadi tersangka lebih dulu yakni suaminya sendiri, Irjen Ferdy Sambo, ada pula ajudan Sambo bernama Bharada Richard Eliezer (Bharada E) yang turut menembak Brigadir J, Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), dan sopir bernama Kuat Ma'ruf (KM).




(aku/mbr)


Hide Ads