Peristiwa yang Diduga Terjadi di Mertoyudan Magelang Sebelum Brigadir J Dibunuh

Peristiwa yang Diduga Terjadi di Mertoyudan Magelang Sebelum Brigadir J Dibunuh

Tim detikNews - detikJateng
Minggu, 14 Agu 2022 18:01 WIB
Perkembangan kasus Brigadir J terbaru telah sampai pada tahap penetapan tersangka. Sudah ada empat tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J.
Irjen Ferdy Sambo bersama Brigadir Yoshua. Foto: Istimewa
Solo -

Dalam pemeriksaan penyidik, Irjen Ferdy Sambo mengaku memerintahkan anak buahnya membunuh Brigadir J karena emosi. Dia menyebut Brigadir J telah melakukan tindakan yang melukai harkat dan martabat istrinya, Putri Candrawathi.

Pada awalnya, pihak Sambo menyebut bahwa Brigadir J telah melecehkan Putri di rumah dinasnya yang berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Belakangan, Ferdy menyebut peristiwa yang menjadi pangkal pembunuhan itu terjadi di Magelang.

Dikutip dari detikNews, ada beberapa peristiwa yang terjadi di rumah Ferdy Sambo yang berada di Mertoyudan, Magelang.

Adapun rangkaian peristiwa tersebut bersumber dari hasil keterangan Kuat Ma'ruf yang merupakan asisten rumah tangga di keluarga Sambo. Redaksi detikNews memperoleh keterangan itu dari sumber terpercaya.

Senin 3 Juli 2022

Peristiwa terjadi di rumah yang berada di Mertoyudan, Magelang. Pada petang hari sekitar pukul 18.00 WIB, Kuat Ma'ruf memergoki Brigadir J berada di dekat Putri yang saat itu tengah berada di sofa.

Kuat saat itu menegur Yoshua karena menganggap hal itu tidak sopan.

Kamis 7 Juli 2022

Sehari sebelum peristiwa pembunuhan itu, Kuat memergoki Brigadir J tengah berada di kamar Putri. Peristiwa itu juga terjadi di rumah yang berada di Mertoyudan, Magelang, pada sore hari.

Peristiwa kedua ini diduga sampai ke telinga Ferdy Sambo atas laporan Kuat.

Jumat 8 Juli 2022

Beberapa jam sebelum Brigadir J dibunuh, rombongan tersebut kembali dari Magelang menuju Jakarta. Brigadir J yang biasanya menjadi sopir Putri, kali ini pisah mobil.

Putri berada satu mobil dengan Kuat Ma'ruf, Bharada Richard Eliezer, dan ART bernama Susi. Sedangkan Yoshua bersama Brigadir Ricky Rizal ada di mobil yang lain.

Motif Hanya Bisa Didengar Orang Dewasa

Terkait fakta adanya pelecehan tersebut hingga kini masih simpang siur. Informasi dari pihak Ferdy Sambo sempat berubah.

Bahkan, Bareskrim Polri belakangan juga menghentikan penanganan laporan yang dibuat Putri Candrawathi mengenai pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J.

Polisi menyebut tidak menemukan fakta pidana dalam laporan tersebut.

Sedangkan Menko Polhukam, Mahfud Md, pernah mengatakan motif pembunuhan Brigadir Yoshua hanya bisa didengar orang dewasa. Itu karena motifnya sensitif.

"Soal motif, biar nanti dikonstruksi hukumnya karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," kata Mahfud dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Selasa (9/8/2022).




(ahr/aku)


Hide Ads