Menko Polhukam Mahfud Md kembali berbicara mengenai kasus polisi tembak polisi antara Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J dengan Bharada E yang menewaskan Brigadir J.
Melalui akun Twitter pribadinya, Mahfud menyebut pengacara Brigadir J meminta petir yang menyambar CCTV di lokasi penembakan Brigadir J, rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, diperiksa.
Mahfud lalu menyinggung soal logika publik yang cerdas menanggapi pernyataan pengacara Brigadir J.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polemik di media tentang tragedi tewasnya Brigadir J menegangkan. Tapi disela ketegangan tersungging juga senyum kecut saat pengacara keluarga Brigadir J bilang 'Kemarin katanya CCTV disambar petir, sekarang bilang CCTV ada. Seharusnya petirnya diperiksa juga'. Logika publik cerdas," kata Mahfud di laman akun Twitternya, seperti dilihat detikcom pada Rabu (3/8/2022) dikutip dari detikNews.
Sebelumnya, Mahfud juga menyampaikan mengenai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kasus Brigadir Yoshua dibuka sejujur-jujurnya. Mahfud meminta tak ada hal-hal yang disembunyikan dalam pengungkapan kasus tersebut.
"Presiden minta agar ini dibuka dengan sejujur-jujurnya. Kalau ada yang tersembunyi atau disembunyikan, nanti akan terlihat kalau ada upaya seperti itu," kata Mahfud kepada wartawan di Istana, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
Mahfud mengatakan sejumlah lembaga, seperti Kompolnas, LPSK, dan Komnas HAM, juga berkoordinasi dengan dirinya terkait penanganan kasus Brigadir J. Dia juga meminta masyarakat turut mengawasi.
"Laporan ke saya itu ya Komnas HAM, masyarakat sipil, pengacaranya, ya LPSK, ya Kompolnas, semua lapor. Jadi saya minta masyarakat ikuti saja perkembangan ini nanti akan ada ujungnya. Saya tidak akan masuk ke substansinya," ujar Mahfud.
(apl/mbr)