2 Orang Jadi Tersangka Penganiaya Jukir Saat Ricuh Suporter di Sleman

2 Orang Jadi Tersangka Penganiaya Jukir Saat Ricuh Suporter di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 28 Jul 2022 15:37 WIB
Hands of the prisoner on a steel lattice close up
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/bortn76)
Sleman -

Polisi menetapkan dua orang tersangka penganiayaan tukang parkir di depan supermarket daerah Babarsari, Sleman, Senin (25/7) malam. Seperti diketahui, tukang parkir itu menjadi korban salah sasaran saat terjadi keributan antara suporter Persis Solo dengan warga.

"Dari 10 orang yang diperiksa, ada dua tersangka yang sudah ditetapkan (dalam kasus penganiayaan di Babarsari)," kata Kasi Humas Polres Sleman AKP Edy Widaryanta ditemui di Mapolres Sleman, Kamis (28/7/2022).

Edy mengungkapkan polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku. Termasuk apakah keduanya termasuk dalam salah satu anggota kelompok suporter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sementara masih (diperiksa). Itu (tergabung dalam kelompok suporter) belum ada pengakuan dari mereka," bebernya.

Lebih lanjut, Edy mengungkapkan kedua pelaku merupakan orang yang menganiaya tukang parkir di Babarsari tersebut. Akibatnya tukang parkir itu mengalami luka parah di bagian kepala dan masih dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Keduanya menganiaya, mereka (pelaku) tidak tahu kalau (korban) tukang parkir baru tahu setelahnya," ungkapnya.

Sebelumnya, Polres Sleman mengungkap adanya korban salah sasaran saat terjadi keributan antara suporter Persis Solo dengan warga di salah satu supermarket daerah Babarsari, Senin (25/7) malam. Korban seorang tukang parkir warga Jogja, saat ini kondisinya masih kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit.

"Satu kasus terakhir kasus di depan Mirota Babarsari, korban sekarang kondisi kritis," ungkap Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana saat rilis kasus di Mapolres Sleman, Selasa (26/7).

Rony menyampaikan, korban di Babarsari merupakan tukang parkir yang saat kejadian sedang bekerja. Rony menegaskan korban tidak tergabung dalam kelompok suporter.

"Korban tidak salah apa-apa. Korban merupakan tukang parkir yang sedang bekerja malam itu namun adanya rombongan konvoi itu. Yang bersangkutan bukan dari suporter mana-mana," beber Rony.

Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka cukup serius di bagian kepala.




(rih/aku)


Hide Ads