Dirujuk ke RSUP Kariadi, Istri TNI Semarang yang Ditembak Kembali Dioperasi

Dirujuk ke RSUP Kariadi, Istri TNI Semarang yang Ditembak Kembali Dioperasi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 25 Jul 2022 14:59 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk istrik Kopda Muslimin di RSUP dr. Kariadi, Semarang, Senin (25/7/2022).
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Senin (25/7/2022). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Istri TNI yang ditembak di Semarang, RW (34), dirujuk ke RSUP Dr Kariadi. Begini kondisi terkini korban.

RW dirujuk dari RS Hermina Banyumanik ke IGD RSUP Dr Kariadi, Semarang, pada Jumat (22/7) pukul 20.25 WIB. Kemudian korban dibawa ke ICU pada Sabtu (23/7) pukul 08.30 WIB.

Dokter Spesialis Bedah Digestif yang menangani RW, Erik Prabowo, mengatakan pada Minggu (24/7) malam pasien menjalani operasi selama 2,5 jam karena ada beberapa organ dalam yang terluka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Habis operasi kita harus menilai, akibat operasi ini menimbulkan kondisi pasien cukup berat. Masuk infeksi berat, sudah kita tangani tadi malam, sudah kita berikan antibiotik yang baik. Sejauh ini kondisi baik, stabil, kontaknya baik," kata Erik di RSUP Dr Kariadi, Semarang, Senin (25/7/2022).

"Operasi 2,5 jam. Organnya cukup banyak yang cedera. Semalam itu operasi menuntaskan operasi stabilisasi dari RS Hermina," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk RW hari ini. Namun ia belum bisa berkomunikasi karena pasien kondisi tidur setelah diberi obat.

"Tadi saya lihat korban sedang tidur, jadi tidak bisa komunikasi karena dipasang ventilator," ujar Dudung di RSUP Dr Kariadi.

Dudung mengucapkan terima kasih pada semua pihak terkait penanganan pasien.

"Saya ucapkan terima kasih tentu saja juga keterlibatan Pak Wali termasuk memantau sejak kejadian dan evakuasi ke Kariadi termasuk memantau anak-anaknya," ujar Dudung.

"Tadi langsung ketemu anak-anaknya ada tiga. Yang paling kecil saya lihat kurang lebih 4 bulan. Akan kita pantau," imbuhnya.




(rih/mbr)


Hide Ads