3 Hal Ini Dipertanyakan 'Jenderal' Ketua RT soal Insiden di Rumah Ferdy Sambo

Nasional

3 Hal Ini Dipertanyakan 'Jenderal' Ketua RT soal Insiden di Rumah Ferdy Sambo

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 14 Jul 2022 12:35 WIB
Suasana olah TKP kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Selasa (12/7/2022) pukul 23.00 WIB.
Suasana olah TKP kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (Rakha/detikcom)
Solo -

Ketua RT kompleks rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Mayjen (Purn) Seno Sukarto, mengaku kesal dan tersinggung soal penanganan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat. Setidaknya ada tiga hal yang disampaikan Seno soal insiden itu.

Dikutip dari detikNews, Kamis (14/7/2022), tiga hal yang disorot Seno di antaranya tak ada laporan kepada dirinya soal kejadian itu.

Tak Dapat Laporan soal Insiden Penembakan

Seno menyebut biasanya dia selaku Ketua RT selalu mendapat laporan setiap kejadian di lingkungannya. Namun hingga polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Irjen Ferdy Sambo, tidak ada yang melapor kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sekarang saya ketemu saja nggak. Terus terang saya juga ya kesal, saya ini dianggap apa sih. Maaf saja, saya ini jenderal loh, meskipun RT. Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini," ujar Seno kepada wartawan di kediamannya, Rabu (13/7/).

Dia juga merasa tersinggung karena ada pihak yang dengan seenaknya menyuruh petugas satpam di kompleksnya.

ADVERTISEMENT

"Biasanya kalau ada kejadian itu satpam mestinya laporan, nelepon gitu. Karena nggak laporan, jadi saya anggap nggak ada apa-apa. Setelah hari ini kita tanya, baru ada laporan," jelasnya saat berbincang dengan wartawan pada Rabu (13/7).

"Nggak ada, belum ada (yang laporan). Bahwa dia datang ke sini, datang mengadakan pemeriksaan itu, istilahnya kulo nuwun, nggak ada sama sekali," kata dia.

Decoder CCTV Diganti

"Bapak kemarin sempat bilang bahwa Bapak menerima laporan dari satpam bahwa salah satu CCTV di rumah Pak Sambo itu diganti, itu betul, pak?" tanya wartawan.

"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo (yang diganti), (tetapi) CCTV alatnya yang di pos (yang diganti)," jawab Seno.

Seno mengaku tak tahu detail bagaimana decoder CCTV tersebut diganti usai penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Dia mengaku hanya mendapat laporan tersebut dari satpam.

"Digantinya hari Sabtu (9 Juli), saya tahunya hari Senin (11 Juli)," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Soal penggantian decoder ini, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto memberi penjelasan. Dia mengungkap CCTV di pos satpam kompleks rumah Irjen Ferdy diambil dalam rangka penyitaan. Sementara agar CCTV tersebut tetap bisa beroperasi, maka decoder diganti dengan yang baru.

"Dan agar CCTV di lingkungan Kompleks Aspol Duren Tiga tersebut tetap beroperasi, maka diganti yang baru," katanya.

Tak Lihat Ambulans

Seno juga mengaku tidak melihat adanya ambulans yang membawa jenazah Brigadir J.

"Ada ambulans ke sini juga ya nggak nangkap. Saya nggak tahu diangkut pakai apa," kata Seno.

Jenderal purnawirawan itu juga sudah bertanya kepada satpam yang bertugas saat itu. Hasilnya sama, satpam juga disebutnya tidak melihat adanya ambulans di rumah Irjen Ferdy Sambo usai baku tembak antara dua polisi itu terjadi.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)


Hide Ads