Emak-emak hingga Pemotor, Ini Kasus Beruntun Hoax Begal di Boyolali

Emak-emak hingga Pemotor, Ini Kasus Beruntun Hoax Begal di Boyolali

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 28 Apr 2022 11:16 WIB
Siswadi saat menyampaikan klarifikasi tentang kebohongannya mengaku jadi korban begal di Boyolali, Kamis (28/4/2022).
Siswadi saat menyampaikan klarifikasi tentang kebohongannya mengaku jadi korban begal di Boyolali, Kamis (28/4/2022). Foto: Tangkapan layar video
Solo -

Jagat maya Boyolali belakangan ini dihebohkan dengan kasus begal sadis yang dialami emak-emak hingga pemotor di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) Dukuh Pule, Kecamatan Cepogo. Setelah membuat gempar dan diusut polisi kedua kasus itu ternyata hoaks.

Dirangkum detikJateng berikut deretan pengakuan dibegal yang ternyata hoax:

Emak-emak ngaku dibegal di Cepogo

Peristiwa ini viral pada Selasa (26/4) malam. Dalam informasi yang beredar disertai foto korban yang terbaring di fasilitas kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterangan foto menyebutkan emak-emak itu merupakan korban begal di wilayah Jambean, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan.

"Benar, ada warga yang mengaku telah menjadi korban curas (pencurian dengan kekerasan). Tetapi setelah kita lakukan penyelidikan lebih lanjut ternyata pernyataan warga tersebut tidak benar," kata Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, kepada detikJateng, Rabu (27/4/2022).

ADVERTISEMENT

Agung mengungkap wanita dalam foto itu diketahui berinisial M, warga Sambungrejo, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo. M mengaku telah dibegal di Jalan Cepogo-Ampel, Desa Cepogo pukul 17.54 WIB. Lokasi pembegalan disebut berada di jalan arah puskesmas atau 100 meter dari Pasar Sayur Cepogo.

Kepada warga M mengaku dibegal hingga akhirnya segera dilarikan ke puskesmas. Kemudian polisi mendatangi Puskesmas Cepogo meminta keterangan M.

Namun dari hasil penyelidikan ternyata M ternyata memberikan keterangan yang tidak jelas. Warga terdekat dengan lokasi kejadian juga mengaku tak mendengar apapun, baik tangisan maupun teriakan minta tolong M.

"Kondisi (M) sehat, tidak ada luka," terangnya.

Dari pendalaman polisi, akhirnya diketahui M mengarang cerita. Dia mengaku dibegal karena sebelumnya kehilangan uang dan takut kepada suaminya.

"Warga tersebut mengaku telah mengarang cerita seolah-olah telah dibegal karena yang bersangkutan sebelumnya kehilangan uang dan karena takut tidak punya alasan kepada suaminya," kata Agung.

Pemotor ngaku dibegal di SSB

Kasus kedua pengakuan dibegal yang ternyata hoax dikarang oleh Siswadi (37) warga Panderejo, Desa Pasar, Cepogo, Boyolali. Ayah satu anak yang bekerja sebagai buruh bordir ini mengaku dibegal di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) wilayah Dukuh Pule, Jelok, Cepogo, Rabu (20/4) malam.

"Saya dipepet terus dipancal (ditendang), motor saya sampai jatuh," aku Siswadi saat ditemui di rumahnya, Kamis (21/4) lalu.

Dia mengaku dibegal pada Rabu (20/4) pukul 18.30 WIB saat perjalanan pulang dari tempat kerjanya di Dawar, Mojosongo, Boyolali. Dia menyebut kala itu dia tengah membawa gaji dua minggu terakhir, dan di jalur SSB Dukuh Pule tetiba motornya dipepet dua orang berboncengan motor.

Dia menyebut pemotor berboncengan itu bukannya menyalip, namun salah seorang pelaku menendang motornya hingga jatuh. Uang gajinya sebesar Rp 1,8 juta pun disebut raib digondol.

Belakangan setelah diusut polisi, kasus pembegalan itu ternyata hoax. Siswadi akhirnya meminta maaf melalui video klarifikasinya yang diunggah dan tersebar di sejumlah platform media sosial.

"Nama Siswadi, alamat Panderejo, Paras, Cepogo, Boyolali, pekerjaan petani, agama Islam menyatakan bahwa kejadian pada Rabu, tanggal 20 April 2022 di jalan Boyolali-Magelang tepatnya Dukuh Pule, Kecamatan Cepogo telah menjadi korban begal dan kejadian itu tidak benar," kata Siswadi dalam video klarifikasi berdurasi 48 detik itu.

Siswadi mengaku cerita menjadi korban begal merupakan rekayasanya. Namun, dia tidak mengungkapkan alasan mengarang cerita yang akhirnya membuat geger itu.

"Itu cuma rekayasa saya dan selanjutnya saya ingin meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan tidak akan mengulangi lagi," kata Siswadi.

Sementara itu, Kapolsek Cepogo AKP Agung Setiawan menyebut aksi begal yang menimpa Siswadi pada Rabu (20/4) lalu ternyata rekayasa. Motif Siswadi berbohong ternyata karena tidak punya uang untuk melunasi utang.

"Tidak punya uang, sementara utang harus dilunasi," kata Agung, Kamis (28/4).




(ams/sip)


Hide Ads