Dunia maya Boyolali kembali dihebohkan dengan rekayasa begal. Masih ingat kasus begal di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) Dukuh Pule, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo? Kejadian itu ternyata juga rekayasa atau ngarang saja.
Siswadi yang mengaku telah ditendang begal dan uangnya Rp 1,8 juta raib itu akhirnya mengakui kalau kejadian tersebut tidak benar.
Siswadi pun meminta maaf kepada masyarakat melalui video klarifikasi yang diunggah dan tersebar di sejumlah platform media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama Siswadi, alamat Panderejo, Paras, Cepogo, Boyolali, pekerjaan petani, agama Islam menyatakan bahwa kejadian pada Rabu, tanggal 20 April 2022 di jalan Boyolali-Magelang tepatnya Dukuh Pule, Kecamatan Cepogo telah menjadi korban begal dan kejadian itu tidak benar," kata Siswadi dalam video klarifikasi berdurasi 48 detik itu.
Siswadi mengaku bahwa pembegalan tersebut hanya rekayasa dia saja. Namun Siswadi tak menyebutkan alasan telah mengarang cerita pembegalan.
"Itu cuma rekayasa saya dan selanjutnya saya ingin meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan tidak akan mengulangi lagi," kata Siswadi.
"Sekali lagi saya minta maaf. Demikian klarifikasi dari saya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Cepogo aman," kata dia.
Kapolsek Cepogo AKP Agung Setiawan menambahkan video klarifikasi Siswadi yang sebelumnya mengaku telah dibegal itu. Kejadian aksi begal yang menimpa Siswadi pada Rabu (20/4) lalu itu ternyata rekayasa.
"Iya," kata Agung Setiawan kepada detikJateng Kamis (28/4/2022).
Terkait motif Siswadi mengarang cerita telah menjadi korban begal, Agung, mengatakan karena harus melunasi utangnya. Sementara dia tidak memiliki uang.
"Tidak punya uang, sementara utang harus dilunasi," jelasnya.
(sip/mbr)