Polda Jateng masih mendalami kasus kematian bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan anaknya, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) yang dibunuh dan dibuang di kolong Tol Semarang-Bawen, Jawa Tengah. Fakta baru yang terungkap yakni Faeyza ternyata dibiarkan tewas kelaparan di rumah kontrakan pelaku, Dony Christiawan Eko Wahyudi (31), di Rembang.
"Sementara tempat penyekapan dan penganiayaan sedang kami lakukan pemeriksaan dan analisa, menurut tersangka di rumahnya di Rembang, tapi sedang kita dalami," kata Direskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro kepada wartawan lewat pesan singkat, Senin (21/3/2022).
Sementara itu pada keterangannya sebelumnya, Dony mengaku korban Faeyza tewas di sebuah kos. Namun belakangan keterangan itu berubah, kos yang diakui Dony ternyata tidak ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan sadis ini berawal dari hubungan asmara Dony dan Sweeetha yang telah bertunangan. Namun ternyata Dony masih memiliki istri sah, dan hal itu tak diketahui oleh Sweetha dan keluarga besarnya.
Hingga akhirnya Sweetha menitipkan salah seorang anaknya yakni Faeyza kepada Dony. Namun ternyata Dony menganiaya, menyekap dan membiarkan Faeyza tewas kelaparan.
Tak berhenti di situ, Dony membuang mayat Faeyza ke kolong jembatan Susukan di Tol Semarang-Bawen KM 426. Jasad balita malang itu dibuang tanpa pakaian pada Minggu (20/2).
Fakta baru lain yang terungkap hari ini yakni jenazah Faeyza sempat disimpan dalam bagasi mobil Doni selama seharian. Sebelum akhirnya, jenazah Faeya dibuang di kolong tol.
"Motifnya pertama tega karena yang bersangkutan melihat anak tersebut nakal, ada sedikit proses pengobatan kepada anak. Itu motifnya," jelas Djuhandhani pada Jumat (18/3).
(alg/sip)