Satu Nusa Satu Bangsa merupakan judul lagu yang tidak pernah absen dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda. Lagu ini biasa dinyanyikan setelah Teks Keputusan Kongres Pemuda 1928 yang di dalamnya terdapat bunyi Sumpah Pemuda.
Di bangku sekolah, lagu Satu Nusa Satu Bangsa tentu sudah diajarkan para guru kepada siswa-siswanya. Tujuannya adalah mengenalkan karya orang-orang yang berjasa menyokong kemerdekaan Indonesia. Di samping itu, juga meneladani makna dan sejarah yang dikandung.
Bagi detikers yang membutuhkan lirik Satu Nusa Satu Bangsa, simak artikel berikut ini yang dilengkapi informasi notasi hingga penciptanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin Utamanya:
- Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh Liberty Manik pada 1947 di suatu tempat dekat Keraton Jogja. Lagu ini pertama kali diputar oleh siaran RRI tahun 1947.
- Satu Nusa Satu Bangsa terinspirasi dari Sumpah Pemuda tahun 1928. Liriknya membawakan makna persatuan dan ajakan mencintai Bumi Nusantara seutuhnya.
- Satu Nusa Satu Bangsa biasa dinyanyikan saat peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Lirik dan Notasi Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Dikutip dari buku Seni Budaya dan Keterampilan tulisan Drs Sri Murtono MPd dkk, begini lirik dan notasi angka Satu Nusa Satu Bangsa:
5 5 6 5 3 | 1 . 1 2 | 6 | 5 1 2 3 1 | 2 3 2 . |
Satu nusa satu bangsa satu bahasa kita.
5 5 6 5 3 | 1 . 1 2 | 6 | 5 1 2 3 1 | 2 7 1 . ||
Tanah air pasti jaya untuk slama lamanya.
2 3 3 2 1 | 7 6 5 | . 4 4 3 3 | 4 3 2 . |
Indonesia pusaka Indonesia tercinta.
5 5 6 5 3 | 1 . 1 2 | 6 | 5 1 2 3 1 | 2 7 1 . ||
Nusa bangsa dan bahasa kita bela bersama.
Bagi detikers yang membutuhkan notasi angka dalam bentuk file PDF bisa mengunduh di sini.
Sejarah Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Berdasar keterangan artikel dalam jurnal Puteri Hijau bertajuk 'Pemikiran Liberty Manik Terhadap Semangat Nasionalisme' oleh Dra Hafnita Sari Dewi Lubis MSi dan Regina Siburian, lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan tahun 1947.
Berdasar penuturan sang pencipta, lagu nasional ini digubah di suatu tempat yang terletak di samping Keraton Jogja. Hanya saja, tidak disebutkan tempat persisnya. Seperti dapat detikers lihat dari liriknya, lagu ini terinspirasi dari peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi tahun 1928.
Lebih lanjut, dirujuk artikel ilmiah tulisan Brigida Intan Printina berjudul Strategi Pembelajaran Sejarah Berbasis Lagu-Lagu Perjuangan dalam Konteks Kesadaran Nasionalisme, Satu Nusa Satu Bangsa tercipta setelah penciptanya menyaksikan perjuangan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan. Melalui lagu ini, diharapkan masyarakat Indonesia melupakan perbedaan latar belakang dan bersatu membela tanah air.
Satu Nusa Satu Bangsa pertama kali mengudara lewat siaran Radio Republik Indonesia (RRI) pada tahun 1947. Kala itu, pembahasan mengenai Agresi Militer Belanda 1 yang dimulai per bulan Juli sedang hangat.
Makna Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Diringkas dari buku Indonesia Pusaka karangan Dr Sopan Adrianto SE MPd, bait pertama Satu Nusa Satu Bangsa punya makna serupa dengan Sumpah Pemuda. 'Satu Nusa' berarti setiap orang harus menyadari bahwa ia bertanah air Indonesia.
'Satu Bangsa' menunjukkan persatuan dalam tubuh bangsa Indonesia biarpun berbeda suku. Adapun 'Satu Bahasa' menonjolkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan anak bangsa yang terdiri dari ratusan suku. Dengan demikian, perbedaan adat dan budaya bisa dijembatani.
Bait selanjutnya 'Tanah air, pasti jaya untuk slama-lamanya' bermakna harapan kemerdekaan Indonesia akan abadi. Bait ini juga sekaligus merupakan pengingat untuk anak bangsa mempertahankan Indonesia apa pun bahaya yang mengancam. Mengingat, lagu Satu Nusa Satu Bangsa tercipta pada tahun yang sama dengan Agresi Militer Belanda 1.
'Indonesia pusaka, Indonesia tercinta' menggambarkan cinta dan nasionalisme tinggi dari sang penulis lagu. Maknanya, Indonesia harus dijaga seperti kita menghormati dan melindungi benda-benda pusaka yang diwariskan dari leluhur.
Bait terakhir, 'Nusa bangsa dan bahasa, kita bela bersama' berarti ajakan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bahu-membahu menjaga sekaligus mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Caranya dengan mempertahankan kesatuan sesuai ikrar Sumpah Pemuda.
Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Orang di balik Satu Nusa Satu Bangsa adalah Liberty Manik atau biasa disingkat L Manik. Ia merupakan putra bangsa yang lahir di Desa Hutamanik, Kecamatan Sumbul, Provinsi Sumatera Utara. Sosoknya lahir pada 21 November 1924.
Usai menamatkan pendidikan di HIS Sidikalang, Liberty Manik pergi belajar ke HIK di daerah Muntilan. Kedatangan Jepang menyebabkan HIK Muntilan ditutup. Manik yang tidak bisa pulang ke kampung halaman kemudian bekerja sebagai penyanyi dan pemain biola di Semarang Hoyokyooku, sebuah stasiun radio.
Tahun 1954, Manik diundang belajar musik dari komponis Belanda bernama Kees Kef. Tahun depannya, Manik pergi menuju Wuppertal-Barmen untuk belajar Musik Gerejawi. Dengan dukungan Kedutaan Besar RI di Bonn, Manik mendapat beasiswa untuk belajar di Freie Universitat di Berlin Barat.
Dikenal sebagai komponis yang haus ilmu pengetahuan, Liberty Manik diketahui menciptakan enam lagu. Keenamnya adalah Satu Nusa Satu Bangsa, Desaku Yang Kucinta, Pantai Sepi, Di Laut, Tamanku, dan Negara Jaya. Ia juga banyak menerjemahkan lagu rohani.
Sang pencipta Satu Nusa Satu Bangsa meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda Jogja. Jenazahnya disemayamkan pada 17 September 1993 di Aula ISI Jogja untuk penghormatan terakhir dengan memutar lagu-lagunya. Jasad Manik kemudian dikebumikan di Taman Makam Seniman Imogiri Jogja.
Demikian lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa, notasi, hingga penciptanya. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97!
(par/apu)











































