.webp)
Sebanyak delapan anak rambut gimbal dari berbagai daerah diruwat dalam gelaran Dieng Culture Festival (DCF) tahun ini. Sebagai syarat dalam ruwatan ini, mereka pun menyampaikan permintaan unik yang harus dituruti.
Seperti anak rambut gimbal atau sering disebut anak bajang dari Kabupaten Wonosobo, Adinda Nesya Salsabila. Sebagai syarat cukur rambut gimbalnya, bocah 6 tahun ini meminta handphone dan pentas tari lengger.
Sedangkan anak rambut gimbal asal Depok, Jawa Barat Adinda Wijayanti Putri tidak ada permintaan khusus. Hanya dicukur oleh tokoh adat Dieng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Fauzi, menyebut tahun ini ada delapan anak rambut gimbal yang diruwat. Delapan anak rambut gimbal ini berasal dari berbagai daerah.
"Anak rambut gimbal ini ada yang dari Depok, Jawa Barat, kemudian Kulonprogo Yogyakarta. Ada juga dari Batang, Wonosobo, dan Banjarnegara," sebutnya saat ditemui di kompleks Candi Arjuna, Minggu (24/8/2025).
Perihal permintaan anak berambut gimbal, Alif menyampaikan, jika panitia sempat kebingungan untuk mencarinya. Salah satunya adalah permintaan buah rambutan. Mengingat saat ini bukan musim rambutan.
"Ada permintaan yang kami sempat kebingungan mencarinya. Sebenarnya permintaan biasa hanya buah rambutan. Tetapi sekarang sedang nggak musim. Kalau yang lain seperti HP, gelang emas itu masih bisa dicari," kata dia.
Alif menyampaikan jika permintaan anak rambut gimbal ini harus dituruti. Pasalnya, jika permintaan anak diberikan namun tidak sesuai maka rambut akan kembali tumbuh gimbal.
"Permintaan anak rambut gimbal ini harus dituruti sesuai permintaan anak. Jadi kalau tidak dituruti rambutnya bisa tumbuh gimbal lagi meski sudah diruwat dan dicukur," ujarnya.
Salah satu anak rambut gimbal, M. Gibran Althaf Dhaifullah, menuturkan jika dirinya meminta satu unit handphone. Ia mengatakan dirinya enggan dicukur rambut gimbalnya jika permintaan tersebut tidak dituruti.
"Minta HP, untuk main game. Kalau tidak dituruti nggak mau cukur," kata dia singkat.
(apl/apl)
