Kalender Jawa Kamis Kliwon 17 Juli 2025: Banyak Keinginannya

Penanggalan Jawa

Kalender Jawa Kamis Kliwon 17 Juli 2025: Banyak Keinginannya

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 17 Jul 2025 06:11 WIB
ilustrasi asah otak
Ilustrasi. Foto: thinkstock
Solo -

Hari ini, Kamis (17/7/2025) bertemu dengan pasaran Kliwon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 21 Sura 1959, berada di tahun Dal, Windu Sancaya dan Wuku Manahil.

Kamis Kliwon

Weton (hari kelahiran) Kamis Kliwon memiliki neptu 16. Pada umumnya, pemilik weton ini banyak keinginannya, gemar menuntut ilmu, luwes dalam bertindak, dihormati banyak orang dan disenangi oleh para sanak saudaranya.

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Banyu. Sifatnya tenang seperti air yang selalu mengalir ke tempat yang rendah, karena tahu persis di mana akan mendapatkan rezeki Biasannya pun dia memiliki perencanaan yang matang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasuda

Sedangkan Pancasuda, Bumi Kapetak, nertipe pekerja keras kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

Wuku Manahil

Wuku Manahil, lambang dewanya Bathara Citragotra, wataknya selalu waspada. merasa dirinya besar, pandai bergaul, tetapi angkuh, selalu waspada dan cenderung mencurigai orang lain.
Memangku tombak terhunus, tinggi angan-angannya, tajam intuisinya.

ADVERTISEMENT

Pohonnya tegaron, menjadi hiasan hutan kurang ada gunanya. Namun ulet tekadnya. Burungnya sepahan, gesit cekatan, pikirannya lembut. Sedikit rezekinya. Membelakangi air di tempayan. Tutur katanya merendah.

Dalam bergaul tak membeda-bedakan pangkat. Dalam hal bekerja terkadang rajin terkadang malas. Bahayanya terkena senjata. Kala ada di tenggara, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi jauh ke arah tenggara untuk urusan yang sangat penting.

Kamis Kliwon Wuku Manahil

Pada hari Kamis Kliwon di wuku adalah hari yang buruk, karenanya sebaiknya jangan bepergian jauh pada hari itu, banyak bahaya merintangi.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(apl/afn)


Hide Ads