.webp)
Warga Desa Kemranggon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, berkeliling desa membawa tenong di atas kepala. Kirab ini untuk memperingati 1 Muharam 1447 atau 1 suro.
Dengan mengenakan pakaian khas adat jawa, warga yang didominasi ibu-ibu ini berkeliling desa dengan membawa tenong. Di dalamnya, berisi nasi lengkap dengan lauk pauk. Seperti sayur tempe, mi, ayam, telur rebus, hingga ikan.
Tiba di pendopo Desa Kemranggon, warga saling tukar lauk, dan dilanjutkan dengan makan bersama. Peringatan 1 suro ini semakin meriah saat 3 gunungan hasil bumi ini perebutkan oleh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Kirab tenong perayaan 1 Suro di Desa Kemranggon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jumat (27/6/2025). Foto: Uje Hartono/detikJateng |
Kepala Desa Kemranggon Sutoyo mengatakan, peringatan pergantian tahun Islam ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Pada tahun ini sedikitnya ada 6 ribu takir yang dibawa oleh warga untuk dimakan bersama.
"Ini setiap tahun kami melakukan peringatan ini. Untuk tahun ini ada 6 ribu takir yang dimasukkan ke tenong kemudian dibawa oleh warga dari rumah dan berkumpul di pendopo ini. Kemudian setelah saling tukar lauk dilanjutkan makan bersama," kata dia usai acara di Desa Kemranggon, Jumat (27/6/2025).
Selain tukar lauk, warga juga merebutkan tiga gunungan hasil bumi. Menurut dia, kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur warga kepada Tuhan.
"Tadi juga ada gunungan hasil bumi yang diperebutkan warga. Pada intinya, peringatan ini sebagai bentuk syukur warga. Dan harapannya, ke depan hasil pertanian warga semakin melimpah," kata dia.
Nurhayati, salah satu warga Desa Kemranggon mengatakan momen peringatan pergantian tahun ini paling ditunggu warga. Selain bisa makan bersama, juga ada rebutan hasil bumi.
"Tadi dapat sayur terong, kancang panjang. Rencananya mau langsung dimasak untuk dapat berkah. Tadi juga ada tukar lauk dan makan bersama ramai banget. Ini yang paling warga tunggu," ucapnya.
(dil/dil)
