Hari Ini Malam Jumat Apa? Cek di Kalender Jawa Mei 2025 dan Mitosnya!

Hari Ini Malam Jumat Apa? Cek di Kalender Jawa Mei 2025 dan Mitosnya!

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 22 Mei 2025 14:24 WIB
Kalender Jawa Bulan Mei 2025 Lengkap dengan Weton
Kalender Jawa Mei 2025. (Foto: Danu Agil/detikJateng)
Solo -

Kamis malam atau malam Jumat kerap dianggap keramat oleh sebagian masyarakat, khususnya di Jawa. Malam Jumat dengan pasaran Kliwon dan Legi juga dianggap lebih istimewa karena sejumlah mitos yang menyertainya. Lantas, hari ini malam Jumat apa? Yuk, cari tahu!

Pasaran sangat erat kaitannya dengan penanggalan Jawa. Menurut Tri Aji Budi Harto dalam buku Petangan Jawi, kalender Jawa memiliki dua siklus hari, yaitu siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari (Ahad/Minggu hingga Sabtu) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima pasaran, yaitu Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan Pon. Gabungan antara hari dengan pasaran inilah yang kerap disebut sebagai weton.

Sudah penasaran dan ingin tahu hari ini malam Jumat apa, detikers? Mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Ini Malam Jumat Apa?

Berdasarkan kalender Masehi, hari ini adalah Kamis tanggal 22 Mei 2025. Kemudian berdasarkan informasi yang terdapat pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025, hari ini adalah Kamis Wage. Namun, sesuai dengan sistem kalender Jawa yang mengikuti kalender Hijriah, malam ini kita sudah memasuki hari yang baru, yaitu Jumat Kliwon. Jadi, hari ini adalah malam Jumat Kliwon dalam kalender Jawa.

Malam Jumat nanti sudah memasuki tanggal 25 Zulkaidah 1446 H. Sementara itu, dalam kalender Jawa, malam ini kita sudah memasuki tanggal 25 Selo 1558 (Za'). Penanggalan Jawa dan Hijriah memang berjalan bersamaan, hanya saja terdapat perbedaan nama pada beberapa bulannya. Hal ini berkaitan dengan sejarah kalender Jawa itu sendiri.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari buku Penanggalan Islam tulisan Muhammad Hadi Bashori, kalender Jawa merupakan perpaduan antara sistem penanggalan Saka yang bersumber dari tradisi Hindu-Buddha dan kalender Hijriah Islam. Inisiasi penyatuan dua sistem ini dilakukan oleh Sultan Agung dari Mataram pada abad ke-17, tepatnya tahun 1633 M.

Tujuan Sultan Agung membuat sistem kalender baru ini adalah demi menyelaraskan warisan leluhur dengan ajaran Islam yang semakin berkembang di Jawa. Perubahan ini melahirkan kalender khas yang hingga kini masih digunakan, terutama untuk penentuan weton, hari pasaran, dan perhitungan adat lainnya.

Mitos Malam Jumat Kliwon

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari buku Etnologi Jawa tulisan Suwardi Endraswara, Tafsir Kauniyah tulisan Samsul Nizar, Ziarah dan Wali di Dunia Islam tulisan By Henri Chambert-Loir dan Claude Guillot, serta Misteri Hari Jumat Mengungkapkan Spirit Peradaban Islam pada Hari Jumat tulisan Mokhamad Samson Fajar, terdapat sejumlah mitos yang melakat pada malam Jumat Kliwon.

1. Hari Puncak Amalan Ilmu Gaib

Jumat Kliwon dalam tradisi masyarakat Jawa sering dianggap sebagai waktu paling sakral untuk menjalankan amalan-amalan gaib. Dalam praktik ilmu kebatinan seperti bertapa, meramal, atau menjalani tirakat seperti puasa mutih, hari ini dipilih karena diyakini memiliki kekuatan spiritual yang lebih tinggi dibanding hari lain. Bahkan, mereka yang mengamalkan ilmu sesat mempercayai bahwa malam Jumat Kliwon adalah 'kelas praktikum' pertama untuk menguji kekuatan ilmunya.

Apabila gagal dalam ujian spiritual yang dipercayai berupa gangguan makhluk halus seperti hantu topeng, hantu kelambu, hingga perempuan cantik yang menggoda, maka si pengamal harus menunggu hingga Jumat Kliwon berikutnya. Keyakinan ini mengakar kuat karena diyakini hanya pada waktu inilah alam gaib terbuka paling luas, sehingga menjadi saat yang tepat untuk pembuktian kekuatan spiritual.

2. Waktu Turunnya Air Penerang Hati

Dalam mitos masyarakat Jawa, hujan yang turun pada malam Jumat Kliwon tidak dianggap biasa. Airnya dipercaya memiliki khasiat khusus sebagai air penerang hati. Oleh karena itu, banyak orang menadahkan mangkok atau wadah di halaman rumah untuk menampung air hujan tersebut. Keyakinan ini tidak lepas dari pandangan bahwa Jumat Kliwon adalah malam penuh berkah dan kekuatan spiritual yang menyatu dengan alam.

Air tersebut konon digunakan untuk kebutuhan spiritual, seperti mencuci wajah agar hati lebih tenang atau dijadikan media doa. Mitos ini menunjukkan betapa erat hubungan antara unsur alam dengan keyakinan mistis masyarakat Jawa dalam membentuk ritual-ritual simbolik yang dianggap membawa manfaat batin.

3. Rawan Gangguan Gaib

Jumat Kliwon juga dikenal sebagai hari yang rawan terhadap tindakan-tindakan gaib yang menyimpang. Salah satu mitos yang berkembang adalah jika seseorang meninggal pada hari ini, makamnya harus dijaga ketat selama 40 hari. Kekhawatiran terbesar adalah pencurian jenazah atau bagian tubuh seperti kain kafan dan lidah, yang konon digunakan untuk praktik ilmu hitam seperti sihir atau santet.

Kepercayaan ini menunjukkan sisi gelap dari pemaknaan hari keramat. Di satu sisi diyakini membawa berkah, tapi di sisi lain justru rawan disalahgunakan oleh orang-orang yang mencari kekuatan melalui jalan yang menyimpang. Penjagaan makam selama berhari-hari menjadi praktik nyata dari keyakinan akan bahaya gaib yang mengintai pada hari ini.

4. Penuh Stigma Seram

Malam Jumat Kliwon tidak hanya dimaknai secara spiritual, tapi juga telah terbentuk sebagai simbol horor di ranah budaya populer. Acara televisi kerap menayangkan film-film mistik dan horor pada malam ini, yang semakin memperkuat citra menyeramkan malam Jumat. Akibatnya, banyak generasi muda tumbuh dengan pandangan bahwa malam Jumat Kliwon adalah malam para hantu berkeliaran.

Stigma ini menyedihkan karena menggeser makna spiritual malam Jumat menjadi sekadar tontonan hiburan yang menakutkan. Tanpa pelurusan makna yang mendidik, pandangan ini terus diwariskan secara turun-temurun. Dalam jangka panjang, hal ini bisa mengikis nilai-nilai tradisi yang sebenarnya lebih mendalam dan kaya makna.

5. Hari Pilihan untuk Selamatan dan Berkah

Terlepas dari kesan mistis dan menyeramkan, Jumat Kliwon justru dianggap hari yang penuh berkah oleh banyak masyarakat Jawa. Hari ini sering dipilih untuk mengadakan selamatan, wirid, atau sembahyang hajat. Bahkan, diyakini sebagai waktu yang baik untuk memulai sesuatu yang baru, seperti menuntut ilmu dunia maupun akhirat.

Pemilihan hari Jumat Kliwon ini biasanya tidak sembarangan. Ia berdasarkan petung Jawa, perhitungan hari yang kompleks dan diwariskan secara turun-temurun. Tradisi ini menunjukkan adanya kepercayaan mendalam terhadap harmoni antara waktu, niat, dan perbuatan, menjadikan Jumat Kliwon sebagai hari pembuka kebaikan, bukan ketakutan.

Kalender Jawa Mei 2025

Sebagai informasi tambahan, berikut ini detikJateng bagikan kalender Jawa bulan Mei 2025 yang ditulis berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kementerian Agama RI.

  • 1 Mei 2025: Kamis Pon, 3 Selo 1958 (Za')
  • 2 Mei 2025: Jumat Wage, 4 Selo 1958 (Za')
  • 3 Mei 2025: Sabtu Kliwon, 5 Selo 1958 (Za')
  • 4 Mei 2025: Minggu Legi, 6 Selo 1958 (Za')
  • 5 Mei 2025: Senin Pahing, 7 Selo 1958 (Za')
  • 6 Mei 2025: Selasa Pon, 8 Selo 1958 (Za')
  • 7 Mei 2025: Rabu Wage, 9 Selo 1958 (Za')
  • 8 Mei 2025: Kamis Kliwon, 10 Selo 1958 (Za')
  • 9 Mei 2025: Jumat Legi, 11 Selo 1958 (Za')
  • 10 Mei 2025: Sabtu Pahing, 12 Selo 1958 (Za')
  • 11 Mei 2025: Minggu Pon, 13 Selo 1958 (Za')
  • 12 Mei 2025: Senin Wage, 14 Selo 1958 (Za')
  • 13 Mei 2025: Selasa Kliwon, 15 Selo 1958 (Za')
  • 14 Mei 2025: Rabu Legi, 16 Selo 1958 (Za')
  • 15 Mei 2025: Kamis Pahing, 17 Selo 1958 (Za')
  • 16 Mei 2025: Jumat Pon, 18 Selo 1958 (Za')
  • 17 Mei 2025: Sabtu Wage, 19 Selo 1958 (Za')
  • 18 Mei 2025: Minggu Kliwon, 20 Selo 1958 (Za')
  • 19 Mei 2025: Senin Legi, 21 Selo 1958 (Za')
  • 20 Mei 2025: Selasa Pahing, 22 Selo 1958 (Za')
  • 21 Mei 2025: Rabu Pon, 23 Selo 1958 (Za')
  • 22 Mei 2025: Kamis Wage, 24 Selo 1958 (Za')
  • 23 Mei 2025: Jumat Kliwon, 25 Selo 1958 (Za')
  • 24 Mei 2025: Sabtu Legi, 26 Selo 1958 (Za')
  • 25 Mei 2025: Minggu Pahing, 27 Selo 1958 (Za')
  • 26 Mei 2025: Senin Pon, 28 Selo 1958 (Za')
  • 27 Mei 2025: Selasa Wage, 29 Selo 1958 (Za')
  • 28 Mei 2025: Rabu Kliwon, 30 Selo 1958 (Za')
  • 29 Mei 2025: Kamis Legi, 1 Besar 1958 (Za')
  • 30 Mei 2025: Jumat Pahing, 2 Besar 1958 (Za')
  • 31 Mei 2025: Sabtu Pon, 3 Besar 1958 (Za')

Demikianlah tadi penjelasan lengkap mengenai hari ini malam Jumat apa dalam kalender Jawa Mei 2025. Semoga bermanfaat!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads