Kemeriahan mewarnai Grebeg Kupat di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang. Warga antusias berebut lima gunungan selongsong ketupat yang berisi uang tunai dan berbagai macam voucher.
Grebeg Kupat yang dilangsungkan di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang ini baru pertama kali digelar. Sebelum aba-aba gunungan selongsong ketupat untuk diperebutkan, warga terlebih dahulu berebut. Kurang lebih pukul 11.39 WIB, mulai berebut.
Ada lima gunungan selongsong ketupat terdiri dua gunungan besar ukuran 2 meteran. Kemudian, tiga lainnya gunungan ukuran kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam lima gunungan tersebut berisi sekitar 6 ribu selongsong ketupat. Tidak ada nasi di dalam ketupat itu, namun justru berisi uang tunai dari Rp 5 ribu sampai Rp 100 ribu. Selain itu, ada juga berbagai voucher.
Gunungan ketupat diarak dari Rumah Dinas Bupati Magelang. Selain itu, ada juga gunungan ketupat yang diarak dari Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) An-Nuur Kabupaten Magelang.
"Grebeg Kupat ini adalah event budaya yang diselenggarakan pertama kali di Kabupaten Magelang. Harapannya ini menjadi embrio munculnya event-event budaya yang bisa menjadi ikonik di Kabupaten Magelang," kata Ketua Panitia Grebeg Kupat, Gepeng Nugroho kepada awak media di Rumah Dinas Bupati Magelang, Minggu (6/4/2025).
"Nanti sebagai stimulan seni budaya di Magelang, juga pariwisata budaya di Kabupaten Magelang," sambung Gepeng.
![]() |
Jumlah ketupat, kata Gepeng, ada lima gunungan yang terdiri 6 ribu ketupat.
"Isinya uang mulai dari Rp 5 ribu sampai Rp 100 ribu. Dan ada (voucher) paket wisata dolan-dolan, jalan-jalan ke Kabupaten Magelang. Voucher seperti misalnya elektronik ataupun dari CSR yang kemudian memberikan hadiah," ujar Gepeng.
"Secara filosofi kenapa gunungan diarak dari MAJT karena ada korelasi aktivitas religi. Kita di bulan Syawal itu yakni berlebaran maka sebelum diarak berdoa dulu di MAJT. Sekaligus supaya energi positif dari event ini bisa tersyiar dengan baik," ujarnya.
Gepeng mengatakan, ada total 17 kesenian yang hadir. Kemudian untuk pertunjukan ada 8 kelompok yang tampil.
Sementara itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengatakan, Grebeg Kupat selanjutnya akan digelar rutin setiap tahun.
"Kita tarik menjadi perannya di Kabupaten Magelang. Jadi, mulai hari ini, Insyaallah Grebeg Kupat akan menjadi agenda rutin tahunan di Kabupaten Magelang. Seterusnya ke depan harapannya dengan itu (Grebeg) bisa meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat terutama lagi di bidang UMKM," katanya.
Grebeg Kupat, kata Grengseng, di mana momentum untuk mendorong wilayah Borobudur menjadi destinasi wisata nasional yang tidak tergantung oleh Candi Borobudur.
"Tapi, ternyata kreativitas masyarakat seperti ini bisa digunakan menjadi satu destinasi juga," ujarnya.
(ahr/apl)