Cerita legenda yang berasal dari Nusantara menjadi salah satu hal menarik untuk diketahui oleh setiap kalangan baik itu anak-anak maupun orang dewasa, salah satunya tentang kisah Timun Mas dan Raksasa. Melalui legenda Timun Mas dan Raksasa ini terdapat pesan moral yang dapat dipetik oleh setiap pembaca dari apa yang menimpa para tokohnya.
Menurut buku '78 Legenda Ternama Indonesia' oleh Wahyu Setyorini, bahwa legenda asal Nusantara memiliki ciri khas yang dapat dilihat dari masing-masing daerah. Biasanya legenda melibatkan asal-usul sebuah daerah. Namun demikian, tidak jarang yang berisikan tentang kearifan lokal hingga budaya yang dimiliki oleh desa setempat.
Bahkan kisah yang dikenal oleh rakyat juga mengandung pesan moral dan berkesan bagi para pembaca. Salah satu di antaranya adalah Timun Mas dan Raksasa yang selama ini dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, seperti apa kisah dan pesan moral yang terdapat dari kisah Timun Mas dan Raksasa? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Dari Mana Kisah Timun Mas dan Raksasa Berasal?
Sebelum mengetahui kisahnya secara lebih dekat, mari mengenal terlebih dahulu daerah asal cerita Timun Mas mulai berkembang. Diungkap dalam jurnal 'Kajian Sastra Anak: Analisis Nilai Personal Cerita Rakyat Timun Emas' karya Gheani Kirani Bonyak Tutul, bahwa Timun Emas merupakan cerita anak yang berasal dari Jawa Tengah.
Cerita Timun Emas atau Timun Mas merupakan salah satu dari sekian banyak kisah anak Nusantara yang populer dari Indonesia. Melalui cerita yang berasal dari Jawa Tengah ini, pembaca akan diajak untuk mengikuti kisah seorang anak perempuan yang lahir dari mentimun milik sosok janda sebatang kara.
Meskipun demikian, ternyata ada berbagai versi cerita Timun Emas yang berkembang di kalangan masyarakat. Namun, inti dari alur cerita Timun Mas sama-sama berfokus pada seorang janda yang sudah lama ingin memiliki anak. Kemudian ia mendapatkan anak yang muncul dari sebuah timun emas. Inilah yang membuat anak tersebut diberikan nama sebagai Timun Emas atau Timun Mas.
Kisah Timun Mas dan Raksasa
Dihimpun dari buku '108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara' karya Marina Asril Reza dan '101 Dongeng Sebelum Tidur: 80 Dongeng Nusantara dan 21 Dongeng Dunia' oleh Redy Kuswanto, Timun Mas dan Raksasa mengisahkan tentang kehidupan seorang janda pada zaman dahulu. Diceritakan bahwa janda tersebut telah lama hidup sendirian setelah sang suami tiada.
Janda tersebut sangat ingin memiliki anak. Dia terus mengharapkan agar diberikan kesempatan untuk membesarkan seorang anak. Bak gayung bersambut, seorang raksasa datang menemuinya dan memberikan benih mentimum. Namun, raksasa menawarkan sebuah janji kepada sang janda agar memberikan anak yang nantinya muncul dari dalam salah satu mentimun kepada dirinya. Raksasa akan kembali menjemput anak itu saat sang anak telah berusia 17 tahun.
Tanpa pikir panjang, sang janda segera menerima benih mentimun itu dan menanamnya di pekarangan rumah. Secara tak terduga, tanaman tersebut tumbuh dengan sangat cepat. Bahkan dalam waktu singkat, muncul mentimum yang besar dan berwarna keemasan.
Saat mentimun itu dibelah, di dalamnya ada seorang bayi perempuan mungil yang membuat janda tersebut terpana. Tahun demi tahun berlalu, anak perempuan yang diberi nama sebagai Timun Mas itu dirawat dengan penuh kasih sayang oleh sang janda yang kini menjadi ibunya.
Namun, kebahagiaan yang dirasakan oleh Timun Mas dan ibunya tidak berlangsung lama. Tepatnya saat berusia 17 tahun, sang ibu mengaku kepada Timun Mas bahwa dirinya harus menyerahkan Timun Mas kepada raksasa cepat atau lambat.
Alih-alih ketakutan, Timun Mas mencoba menenangkan ibunya sembari meyakinkan tentang pertolongan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dirinya percaya dengan kuasa yang dimiliki oleh Tuhan, maka dirinya dan sang ibu akan baik-baik saja.
Suatu ketika, raksasa benar-benar kembali dan berusaha mengambil lagi Timun Mas. Sang ibu tampak menangis tersedu-sedu memohon agar raksasa membiarkan dan menjauhi Timun Mas. Namun, raksasa tetap bersikukuh ingin mengambil Timun Mas.
Sebaliknya, Timun Mas berusaha untuk melarikan diri dari kejaran raksasa. Di tengah perjalanan, dirinya justru bertemu dengan para bidadari yang memberikan beberapa benda untuk dipakai oleh dirinya. Para bidadari menjelaskan benda-benda tersebut akan membantu Timun Mas melawan sang raksasa nantinya.
Beberapa benda itu adalah garam, cabai, biji mentimun, dan terasi. Saat Timun Mas melanjutkan pelariannya, sang raksasa semakin mendekat dan jaraknya tak jauh lagi dari Timun Mas. Pengejaran itu membuat raksasa kelelahan dan haus. Inilah yang membuat Timun Mas melempar biji mentimun yang sebelumnya diberikan kepadanya.
Secara ajaib biji mentimun itu tumbuh dengan cepat dan subur yang membuat raksasa berhenti sejak untuk menyantapnya. Kemudian setelah menyadari Timun Mas semakin jauh, raksasa kembali mengejarnya. Kini Timun Mas melemparkan cabai yang berubah menjadi rimbunan bambu tinggi yang menyulitkan raksasa untuk lewat.
Meskipun begitu, bukanlah hal yang sulit bagi sang raksasa melalui rimbunan pohon bambu itu. Timun Mas kembali berlari dan melempar segenggam garam ke arah raksasa. Garam tersebut seketika berubah menjadi lautan air yang menyulitkan raksasa untuk menyeberang.
Sayangnya, raksasa dengan mudah berenang melewati lautan luas tersebut dan kembali mengejar Timun Mas. Hingga akhirnya, senjata terakhir yang dimiliki oleh Timun Mas adalah segenggam terasi. Tanpa banyak berpikir, dilemparkannya terasi itu ke arah raksasa yang secara ajaib berubah menjadi kubangan lumpur.
Alih-alih dapat kembali melaluinya, kini raksasa justru terjebak di dalamnya. Lumpur-lumpur itu terus menghisap sang raksasa hingga akhirnya menenggelamkannya. Timun Mas dapat bernapas lega karena akhirnya lolos dari kejaran raksasa. Timun Mas kembali menemui sang ibu dan mereka akhirnya bisa hidup dengan tenang tanpa khawatir lagi adanya raksasa yang akan mengganggu keduanya.
Pesan Moral Kisah Timun Mas dan Raksasa
Lantas seperti apa pesan moral yang terkandung di dalam kisah Timun Mas dan Raksasa ini? Terkait dengan pesan moral yang diberikan oleh setiap legenda atau cerita rakyat tentu akan dinilai berbeda oleh pembaca yang satu dengan lainnya. Hal inilah yang membuat pesan moral sebuah cerita dapat didasarkan pada sudut pandang atau perspektif masing-masing orang.
Salah satunya, seperti diungkap dari buku 'Dongeng Anak Nusantara dan Pesan Moralnya' karya Kak Gun, bahwa pesan moral Timun Mas dan Raksasa mengajarkan tentang makna usaha, kerja keras, dan doa dapat memudahkan seseorang dalam menyelesaikan setiap rintangan dan cobaan yang datang. Hal tersebut dapat dilihat dari kisah Timun Mas dan ibunya. Tidak hanya itu saja, kisah tentang raksasa yang berniat jahat juga akan mendapatkan pelajaran tersendiri. Inilah yang menunjukkan setiap orang yang berniat jahat pada orang lain bisa celaka.
Pesan moral Timun Mas dan Raksasa lainnya juga diungkap dalam buku 'Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi' oleh Lia Nuralie, bahwa seiring dengan doa dan usaha yang dilakukan, maka akan ada pertolongan dari Tuhan yang akan datang. Oleh karena itu, setiap manusia perlu untuk banyak-banyak bersyukur atas nikmat hidup dan rezeki yang diberikan oleh Tuhan.
Kemudian di dalam buku 'Koleksi Terbaik Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi' karya Gamal Komandoko, dijelaskan mengenai pesan moral Timun Emas dari Jawa Tengah bahwa saat seseorang menghadapi masalah atau cobaan, hendaknya untuk berusaha sekuat tenaga mengatasinya. Jangan lupa juga untuk memohon dan berdoa kepada Tuhan agar diberi kemudahan. Hal ini dikarenakan Tuhan Maha Penentu terhadap segalanya yang terjadi di dunia ini.
Nah, itulah tadi sekilas kisah Timun Mas dan Raksasa lengkap dengan pesan moral yang bisa didapatkan oleh para pembaca. Semoga bermanfaat.
(par/afn)