Apa Itu Feng Shui? Ini Pengertian, Sejarah, Fungsi, Unsur, dan Contohnya

Apa Itu Feng Shui? Ini Pengertian, Sejarah, Fungsi, Unsur, dan Contohnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 07 Nov 2024 08:52 WIB
Ilustrasi feng shui, roda geomancy
Ilustrasi feng shui. (Foto: dok. Way Feng Shui)
Solo -

Feng shui adalah sebuah konsep kuno yang dikenal luas dalam budaya Tiongkok dan kini telah diadopsi oleh banyak orang di seluruh dunia. Konsep ini melibatkan cara menata ruang agar tercipta keseimbangan energi di lingkungan hidup kita.

Bukan sekadar soal estetika, feng shui dipercaya mampu memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, keharmonisan, hingga keberuntungan. Dengan feng shui, kita dapat menentukan arah rumah yang baik, penataan ruangan, hingga warna rumah atau ruangan untuk mendatangkan keberuntungan.

Ingin mempelajari apa itu feng shui? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian dan Fungsi Feng Shui

Menurut Lelyana Rahardjo dan Mauto dalam buku Feng Shui Terapan, feng shui adalah ilmu yang mempelajari tata letak dan lingkungan untuk mempengaruhi energi di sekitar kita. Ilmu ini dapat dipelajari oleh siapa saja dan tidak sulit, tetapi membutuhkan waktu untuk benar-benar memahaminya. Feng shui terdiri dari dua kata, yaitu feng (angin) dan shui (air), karena energi chi (Qi) yang dipelajari dalam feng shui bergerak melalui udara dan dapat terkumpul di air.

Chi adalah energi alam semesta yang memengaruhi kehidupan kita. Chi dapat memengaruhi kesehatan, emosi, pikiran, dan keputusan yang kita buat. Dalam feng shui, kita belajar bagaimana memanfaatkan Chi di sekitar kita untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan harmonis. Oleh karena itu, kita memperhatikan tata letak ruang agar chi bisa mengalir dengan baik dan tidak terhambat.

ADVERTISEMENT

Chi bisa bergerak melalui angin dan menetap di air. Chi akan hilang jika terbawa angin yang terlalu kencang atau terhambat oleh benda solid seperti dinding atau gunung. Jika Chi terarah dengan baik di dalam rumah atau ruang, energi ini dapat membantu meningkatkan vitalitas dan kualitas hidup kita.

Sejarah Feng Shui

Dirangkum dari buku Solusi Feng Shui Buku 1 tulisan Mas Dian, feng shui adalah ilmu arsitektur dari Tiongkok kuno yang telah berkembang selama lebih dari 4.700 tahun. Ilmu ini bermula pada masa pemerintahan Kaisar Huang Di di lembah Sungai Kuning pada abad ke-27 SM. Pada masa itu, bangsa Tiongkok mulai mengembangkan ilmu astronomi untuk membuat kalender yang membantu para petani dalam bercocok tanam. Seiring waktu, astronomi ini berkembang menjadi berbagai ilmu, termasuk feng shui, astrologi, seni, dan pengobatan.

Awalnya, feng shui diterapkan untuk menentukan lokasi bangunan makam karena masyarakat Tiongkok kuno sangat menghormati leluhur. Mereka percaya bahwa merawat makam leluhur dengan baik, termasuk memilih lokasi yang sesuai feng shui, akan mendatangkan keberuntungan dan kemakmuran bagi keturunannya. Lokasi yang dianggap baik adalah yang memiliki gunung di belakang dan sungai di depan, sebagai simbol perlindungan dan aliran rezeki.

Pada zaman Dinasti Han, konsep wu xing atau lima unsur mulai diterapkan dalam feng shui dan digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Feng shui kemudian berkembang pesat selama Dinasti Ming, ketika kerajaan membangun pusat pemerintahan di Beijing menggunakan prinsip feng shui yang sangat rinci. Bangunan seperti Kota Terlarang dan Makam 13 Raja di Beijing menjadi bukti penerapan feng shui pada arsitektur besar Tiongkok.

Ketika Tiongkok berubah menjadi republik, bangunan peninggalan kerajaan tetap menjadi simbol feng shui yang kuat, seperti Tian An Men yang sekarang dijadikan monumen pemerintahan. Ilmu feng shui terus dipelajari dan dipraktikkan hingga kini, sebagai warisan pengetahuan yang dipercaya dapat menciptakan harmoni dan keberuntungan.

Unsur Feng Shui

Dalam ilmu feng shui terdapat lima unsur yang saling berkaitan dalam siklus produktif dan destruktif. Mari simak penjelasan lengkap yang dihimpun dari buku Feng Shui tulisan Lillian Too berikut ini!

1. Api

Api adalah unsur yang menghasilkan tanah dalam siklus produktif. Unsur api melambangkan energi, keberanian, dan antusiasme. Api dapat memberi kehangatan serta meningkatkan semangat dalam sebuah ruang. Namun, dalam siklus destruktif, api dapat menghancurkan logam, yang melambangkan kelembutan dan ketenangan.

2. Tanah

Tanah adalah unsur yang dihasilkan oleh api dan menghasilkan logam dalam siklus produktif. Tanah melambangkan stabilitas, keamanan, dan kesabaran. Tanah dapat membantu menciptakan rasa aman di lingkungan tempat tinggal. Dalam siklus destruktif, tanah dapat menghancurkan air, yang melambangkan fleksibilitas dan ketenangan.

3. Logam

Logam adalah unsur yang dihasilkan oleh tanah dan menghasilkan air dalam siklus produktif. Logam melambangkan kekuatan, ketegasan, dan kemurnian. Unsur ini juga melambangkan konsentrasi dan fokus yang dapat membantu ketenangan pikiran. Namun, dalam siklus destruktif, logam dapat menghancurkan kayu, yang melambangkan pertumbuhan dan kreativitas.

4. Air

Air adalah unsur yang dihasilkan oleh logam dan menghasilkan kayu dalam siklus produktif. Air melambangkan kedamaian, ketenangan, dan kedalaman emosi. Unsur Air dapat menciptakan suasana tenang dan harmonis dalam sebuah ruang. Namun, dalam siklus destruktif, air dapat menghancurkan api, yang melambangkan energi dan semangat.

5. Kayu

Kayu adalah unsur yang dihasilkan oleh air dan menghasilkan api dalam siklus produktif. Kayu melambangkan pertumbuhan, kreativitas, dan vitalitas. Kehadiran kayu dapat memberi nuansa alami serta membantu proses pembaruan. Dalam siklus destruktif, kayu dapat menghancurkan tanah, yang melambangkan stabilitas dan keamanan.

Contoh Penerapan Feng Shui

Berikut ini merupakan beberapa contoh penerapan feng shui di rumah yang dihimpun dari buku Feng Shui Property For Prosperity tulisan Sally Andrew.

1. Kamar Tidur

Posisi tempat tidur sangat penting dalam feng shui. Usahakan menempatkan ranjang dengan pandangan ke arah pintu dan jendela agar merasa aman, tetapi jangan langsung menghadap ke pintu. Hindari posisi tidur di bawah tiang atau talang air dan jauhkan tempat tidur dari sudut tajam yang menonjol karena bisa mengganggu aliran energi positif. Jangan pula mengarahkan kaki langsung ke pintu atau ke arah toilet, karena ini dianggap dapat membawa energi negatif.

Disarankan untuk menambahkan elemen alam di kamar tidur, seperti tanaman hijau. Tanaman membantu menciptakan suasana hangat dan menenangkan, sehingga energi Chi dapat mengalir dengan lembut. Hindari menggantung barang berat di atas tempat tidur, seperti lampu gantung besar atau rak, agar tidur lebih nyaman tanpa tekanan dari atas. Pilihan warna netral dan lembut untuk kamar tidur juga baik untuk mendukung ketenangan.

2. Meja Kerja

Letak meja kerja juga sangat berpengaruh dalam Feng Shui. Pastikan meja kerja tidak langsung menghadap pintu atau berada di depan, karena ini bisa membuat energi masuk dengan cepat dan terasa kurang tenang. Posisi terbaik adalah mengatur meja agar memiliki dinding di belakang sebagai dukungan, dengan pandangan terbuka ke arah ruangan. Meja yang rapi dan bersih akan meningkatkan energi produktif dan meningkatkan fokus.

Warna ungu disarankan untuk membangkitkan energi positif di sekitar area kerja. Warna ini bisa berupa aksen, seperti bunga ungu atau hiasan kecil, yang dapat memperkuat semangat dan ketenangan saat bekerja. Selain itu, menjaga area kerja bebas dari benda-benda yang tidak diperlukan akan membantu menjaga aliran energi tetap seimbang dan mendukung produktivitas.

3. Ruang Keluarga

Ruang keluarga sebaiknya memiliki suasana yang hangat. Elemen pribadi seperti foto keluarga atau benda pusaka bisa ditempatkan di sini untuk menciptakan kedekatan dan rasa harmonis. Ini adalah ruang tempat berkumpul dan bercerita, jadi elemen-elemen yang merefleksikan anggota keluarga akan membantu energi Chi mengalir dengan nyaman.

Cahaya alami sangat dianjurkan dalam ruang keluarga karena memberikan energi lembut yang mendukung suasana santai. Hindari penggunaan lampu yang terlalu terang karena dapat menciptakan energi kasar yang mengurangi kenyamanan. Pencahayaan lembut dengan warna hangat akan memperkuat ikatan keluarga dan membuat ruangan terasa lebih mengundang.

4. Dapur

Dapur harus selalu bersih dan teratur karena dianggap sebagai pusat kemakmuran dalam feng shui. Menambahkan elemen warna hijau atau tanaman di dapur bisa menciptakan suasana yang segar dan hidup, sekaligus melambangkan kesejahteraan. Pastikan juga keran air dan kompor tidak berhadapan karena ini bisa menimbulkan konflik energi antara elemen air dan api.

Menempatkan cermin dekat tungku dipercaya akan menggandakan aliran energi positif di dapur. Cermin bisa memperluas ruang secara visual dan meningkatkan energi vital. Memilih warna yang menenangkan dan pencahayaan yang cukup akan menambah keseimbangan dan suasana nyaman di dapur, membuatnya menjadi tempat yang harmonis untuk memasak.

5. Kamar Mandi

Feng shui di kamar mandi bertujuan untuk menciptakan suasana yang bersih, tenang, dan memurnikan. Tempat ini digunakan untuk membersihkan diri, baik tubuh maupun pikiran, jadi kebersihan dan kerapian sangat penting. Warna-warna lembut, seperti biru atau warna pastel, dapat membantu menambah perasaan tenang dan santai.

Nuansa biru atau warna-warna yin dianggap membantu aliran energi yang lebih damai di kamar mandi. Hindari dekorasi yang terlalu mencolok atau terlalu terang, karena bisa mengganggu suasana tenang. Gunakan elemen alami dan jaga ventilasi baik agar energi bersih dapat keluar masuk, mendukung energi positif yang menyegarkan.

Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu Feng Shui, termasuk sejarah hingga contohnya. Semoga bermanfaat!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads