Benda menyerupai mustaka atau puncak bangunan masjid ditemukan di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten. Benda yang diduga dari Masjid Sunan Pandanaran itu lalu dievakuasi ke Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Klaten.
"Bahannya terbuat dari tanah liat," kata analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Wiyan Ari Tanjung kepada detikJateng, Minggu (27/10/2024).
Dijelaskan Wiyan, benda tersebut dievakuasi pekan lalu di rumah warga Dusun Gunung Bang, arah ke makam Sunan Pandanaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di arah jalan ke makam. Banyak di situ batu nisan-nisan lama yang digunakan untuk trap (tangga makam)," ungkap Tanjung.
Menurut Wiyan, benda itu kemungkinan dari Masjid Golo, Masjid Sunan Pandanaran. Sebab benda yang hampir serupa itu juga ada di Museum Prambanan.
"Di Museum Prambanan ada dua, katanya dari Golo juga. Ada semacam kaya kala (hias pintu candi) tapi karena digunakan untuk penyangga padasan (tempat air wudu) ada yang patah," imbuh dia.
Sementara itu Plt Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Klaten, Maria Yakuba Setia Ari Sajati menyatakan benda itu sementara disimpan di museum.
"Hanya satu, awalnya untuk tatakan padasan. Yang punya mungkin tidak paham, untuk padasan bisa lebih tinggi," kata Maria kepada detikJateng.
Maria menjelaskan, tinggi benda itu beserta dengan padasannya sekitar satu meter. Dari pencermatan dia, tidak ada angka atau huruf pada benda tersebut.
"Nggak ada (huruf). Untuk sementara di museum," imbuh Maria.
Menurut pegiat sejarah Klaten, Hari Wahyudi, foto benda tersebut menyerupai mustaka masjid era Demak. Apakah benda itu terakota atau bukan, Hari bilang itu perlu pencermatan.
"Iya sepintas mirip mustaka masjid era Demak. Kalau sudah dibersihkan nanti ketahuan replika atau terakota asli," kata Hari saat diminta pendapatnya oleh detikJateng.
(dil/dil)