Kalender Jawa Senin Legi 21 Oktober 2024: Jangan Bikin Marah

Penangalan Jawa

Kalender Jawa Senin Legi 21 Oktober 2024: Jangan Bikin Marah

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 21 Okt 2024 06:00 WIB
Ilustrasi sifat pemarah atau ghadab yang harus dihindari.
Ilustrasi marah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Andranik Hakobyan
Solo -

Hari ini, Senin (21/10/2024) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 17 Bakdamulud 1958, berada di Tahun Je, Windu Sancaya dan Wuku Julungpujut.

Weton

Weton (hari kelahiran) Senin Legi neptu 9. Pemilik weton ini umumnya ramah, sopan dan lemah lembut. Namun terkadang juga muncul sifat kerasnya, sesekali mudah marah, senang mencampuri yang bukan urusannya dan senang mengetahui rahasia orang lain.

Pangarasan

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Angin. Perwatakannya peduli terhadap segala kondisi, pandai mengambil hati orang tetapi menakutkan jika sedang marah. Adapun Pancasuda

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pancasuda

Pancasuda, Tunggak Semi. Seperti pohon yang ditebang tetapi daunnya tumbuh lagi. Artinya, rizki selalu lumintu atau ada terus. Penghasilan maupun pekerjaan biasannya selalu lancar.

Wuku Julungpujut

Wuku Julungpujut, lambang dewanya Bathara Guritna, senang pada keramaian, baik tutur katanya, berpotensi punya kedudukan. Pohonnya rembuyut, tampan atau cantik parasnya tanpa aroma, namun selalu dicari atau dibutuhkan orang.

ADVERTISEMENT

Burungnya emprit jowan, tidak kaya tapi besar kemauannya. Gunungnya di depan, keras kemauannya, di manapun harus mengatur atau memimpin. Bagaikan perahu di tengah lautan, ke sana-kemari dalam berusaha, karenanya tidak kekurangan rizki.

Lambangnya sapi gumarang sedang turun, artinya terhormat. Aralnya diteluh. Kala ada di Barat Laut, selama 7 hari pada wuku ini jangan ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.

Wuku Senin Legi Wuku Julungpujut

Pada hari Senin Legi di wuku ini merupakan hari hari yang baik, jika digunakan untuk mencari jodoh akan segera dengan mudah mendapatkannya.

[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads