.webp)
Masyarakat Jawa mengenal berbagai kepercayaan turun temurun, salah satunya adalah duduk di depan pintu bakal susah dapat jodoh. Hal tersebut pun dituturkan oleh orang tua kepada anak-anaknya, terutama anak perempuan.
Selain ungkapan tentang duduk di depan pintu susah dapat jodoh, orang Jawa juga percaya bahwa makan nasi harus dihabiskan. Jika tidak dihabiskan, dikhawatirkan ayam peliharaan akan mati. Ini hanyalah secuil contoh dari berbagai pernyataan turun temurun yang dipercaya masyarakat Jawa.
Penasaran apakah kepercayaan mengenai duduk di depan pintu bakal susah dapat jodoh, mitos atau fakta? Temukan jawaban selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ungkapan Duduk di Depan Pintu Bakal Susah Dapat Jodoh
Dikutip dari buku Mengenal Agama Manusia oleh Jonar Situmorang, pamali "jangan duduk dan makan di depan pintu, nanti susah dapat jodoh" sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan perempuan. Larangan ini sudah menjadi bagian dari budaya dan diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, apakah benar duduk di depan pintu bisa membuat seseorang sulit mendapatkan jodoh?
Secara logis, alasan di balik pamali ini lebih berkaitan dengan etika dan tata krama. Duduk dan makan di depan pintu memang kurang sopan dan bisa menghalangi jalan orang yang hendak masuk atau keluar. Selain itu, orang yang melihat seseorang makan di depan pintu mungkin akan merasa bahwa perilaku tersebut kurang beradab dan bisa membuat mereka berpikir dua kali untuk mendekatinya.
Meskipun pamali ini terdengar seperti mitos, ada nilai etika yang terkandung di dalamnya. Menjaga tata krama dan sopan santun adalah hal yang penting dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam mencari pasangan hidup. Jadi, meskipun pamali ini mungkin tidak benar-benar membuat seseorang sulit mendapat jodoh, tetap penting untuk menjaga sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Islam Memandang Mitos soal Duduk di Depan Pintu?
Kemudian, buku Ruqyah Syar'iyah Pembahasan Buhul Jiwa dan Jeratan Setan menjelaskan, dalam pandangan Islam, mitos seperti duduk di depan pintu akan sulit mendapatkan jodoh dianggap sebagai takhayul atau kepercayaan yang tidak memiliki dasar kebenaran. Islam mengajarkan bahwa semua takdir, termasuk jodoh, sepenuhnya berada di tangan Allah. Kepercayaan bahwa tindakan sederhana seperti duduk di depan pintu bisa mempengaruhi nasib seseorang tidak memiliki landasan dalam ajaran Islam.
Islam menegaskan bahwa tahayul adalah bentuk khayalan yang tidak didukung oleh dalil syar'i. Tahayul dianggap sebagai pemikiran yang menyimpang karena bertentangan dengan tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Dalam QS An-Nisa: 94, Allah mengingatkan agar tidak mengada-adakan dusta terhadap-Nya,
"Barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim." (QS An-Nisa: 94)
Lebih lanjut, tahayul yang dianggap sebagai kebenaran tanpa dasar ini bisa merusak keyakinan seseorang terhadap Allah. Dalam QS. An-Nisa: 50, Allah berfirman, "Lihatlah bagaimana mereka berbuat dusta atas nama Allah, dan cukuplah itu sebagai perbuatan dosa yang nyata."
Ayat ini memperingatkan umat manusia untuk tidak menghubungkan keyakinan yang salah dengan Allah karena hal ini bisa merusak tauhid.
Sebagai muslim, kita diajarkan untuk menjauhi takhayul dan hanya berpegang pada kebenaran yang diturunkan melalui Al-Quran dan hadits. Semua bentuk takhayul yang tidak berdasar pada ajaran Islam harus dihindari karena dapat menyesatkan dan merusak keyakinan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa duduk di depan pintu bakal susah dapat jodoh adalah mitos dan tahayul. Semoga bermanfaat!
(par/ams)
