Benarkah Ngapak Adalah Asal-usul Bahasa Jawa? Simak Fakta Sejarahnya

Benarkah Ngapak Adalah Asal-usul Bahasa Jawa? Simak Fakta Sejarahnya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 08 Agu 2024 20:00 WIB
Ilustrasi orang Jawa sedang mengobrol
Ilustrasi orang mengobrol dalam bahasa Ngapak Foto: Pexels/wahyu widiatmoko
Solo -

Bahasa ngapak dikenal sebagai salah satu dialek atau logat bahasa Jawa, sehingga tidak sedikit orang yang menaruh rasa penasaran terkait apakah benar ngapak adalah asal-usul bahasa Jawa? Berikut akan dipaparkan penjelasannya.

Merujuk dari buku 'Indonesiaku Kaya Bahasa' karya Desi Saraswati, ngapak merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut dialek Banyumas atau dialek Banyumasan. Sementara itu, menurut buku 'Sosiologi 2' oleh Drs Andreas Soeroso, MS, ngapak adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang berasal dari Banyumas dan sekitarnya. Logat ngapak berbeda dengan wilayah lainnya, sehingga dapat menjadikannya sebagai pembeda satu sama lain sekaligus membuatnya unik.

Namun demikian, mungkin tidak sedikit masyarakat yang bertanya-tanya terkait dengan sejarah logat ngapak. Benarkah ngapak merupakan awal dari bahasa Jawa? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, simak baik-baik penjelasannya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benarkah Ngapak sebagai Awal Mula Bahasa Jawa?

Terkait dengan hal ini, telah dijelaskan di dalam buku 'Banyumas ; Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak' karya H Budiono Herusatoto, ngapak berkaitan dengan sejarah bahasa Jawa. Dikatakan bahwa ngapak termasuk bagian dari bahasa Jawa di tahap awal. Hal ini berkaitan dengan tahap bahasa Jawadwipa atau bahasa dari orang yang tinggal di Pulau Jawa.

Bahkan terdapat pemahaman bahwa tahap tersebut menjadi bagian dari bahasa Jawa murni. Kemudian ngapak juga dapat membedakan komunitas Jawa Banyumasan dengan komunitas Jawa lainnya. Hal ini dikarenakan pengucapan vokalnya yang berbeda. Pengucapan logat ngapak menggunakan vokal dan konsonan yang memiliki ciri khas.

ADVERTISEMENT

Pengucapan logat ngapak dengan vokal a dan o sekaligus konsonan b, d, k, g, h, y, k, l, hingga w, terdengar sangat mantap, lugas, tegas, dan tidak mengambang. Berbeda halnya dengan bahasa Jawa yang sejak dahulu telah diajarkan di sekolah-sekolah formal. Ngapak mewakili logat yang tidak setengah-setengah dalam pengucapannya.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan dalam jurnal 'Ngapak dan Identitas Banyumasan (Komunikasi Organisasi Berbasis Dialek Budaya Lokal di Dinas Pendidikan dan Unit Pendidikan Kecamatan (UPK) Banyumas' karya Afifah Rizki Pratomo, ngapak atau bahasa Banyumasan berkaitan erat dengan bahasa Jawa Kawi atau kuno. Ngapak sendiri sejak dulu kerap digunakan oleh warga asli Banyumas untuk berkomunikasi dengan warga lainnya.

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa ngapak termasuk bagian dari bahasa Jawa di tahap awal. Kemudian ngapak juga berkaitan dengan bahasa Jawa Kawi atau kuno.

Sejarah Logat Ngapak

Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam jurnal 'Identitas Dialek Banyumasan sebagai Konstruksi Budaya Studi Penggunaan Dialek Banyumasan di Kalangan Penutur Asli Banyumas yang Berada di Semarang' karya Gatikasari Mujiastuti, terdapat sejarah logat ngapak yang digunakan oleh masyarakat sekitar Banyumas.

Dikatakan bahwa dialek Banyumasan lebih tua apabila dibandingkan bahasa Jawa yang lain. Hal ini berkaitan dengan perkembangannya yang mengalami empat tahapan, dimulai dari bahasa Jawa kuno hingga berubah menjadi bahasa Jawa modern.

Pada abad ke-9 hingga ke-13 bahasa tersebut masih termasuk sebagai bahasa Jawa kuno. Namun sejak abad ke-13 hingga ke-17, mengalami perkembangan sebagai bahasa Jawa abad pertengahan. Tahapan perkembangan selanjutnya berlangsung di abad ke-16 dan ke-17 yang berwujud sebagai bahasa Jawa baru. Hingga akhirnya di abad ke-20, bahasa tersebut termasuk dalam bahasa Jawa modern.

Demikian tadi penjelasan mengenai benarkah ngapak adalah asal-usul bahasa Jawa lengkap dengan sejarahnya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan bagi detikers, ya.




(par/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads