Di balik beragam budaya dan tradisi Indonesia, terselip berbagai mitos yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu mitos yang cukup populer, khususnya di kalangan wanita adalah anggapan bahwa menyapu tidak bersih akan mendapatkan atau berjodoh dengan suami brewokan.
Mitos ini sering ditanamkan sejak kecil, dituturkan dari orang tua ke anak dan menjadi cerita rakyat yang menghibur sekaligus membingungkan. Pertanyaannya, benarkah mitos ini memiliki dasar realita? Atau hanya sebatas cerita rakyat yang dibumbui dengan cerita tradisi?
Untuk mengetahui kebenaran dari mitos tersebut, sebaiknya detikers tidak melewatkan penjelasan selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitos Menyapu Tidak Bersih Dapat Suami Brewokan
Dalam buku Sosiologi Hukum Indonesia oleh H Sri Jaya Lesmana, SH, MH, disebutkan mitos mengenai menyapu tidak bersih yang berhubungan dengan mendapatkan calon suami brewokan merupakan salah satu hal yang masih dipercaya di sebagian masyarakat. Konon, mitos ini lebih sering ditujukan pada anak perempuan dan diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi atau lebih dikenal dengan gugon tuhon.
Menurut mitos ini, jika seorang wanita tidak menyapu rumah dengan bersih, ia akan mendapatkan calon suami yang brewokan. Meski tampaknya ada hubungan antara kebersihan rumah dan nasib pernikahan, tujuan asli dari mitos ini mungkin lebih pada mendorong kebiasaan untuk menjaga kebersihan. Menjaga kebersihan lingkungan rumah memang penting dan sering dianggap sebagai cerminan karakter seseorang.
Namun, perlu dicatat bahwa kepercayaan ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Mitos ini dapat dikatakan sebagai bagian dari tradisi budaya yang mengaitkan tindakan sehari-hari dengan nasib atau karakter seseorang, dalam hal ini, calon pasangan hidup.
Di era modern ini, penting untuk melihat mitos seperti ini dengan perspektif kritis, memahami bahwa kebersihan adalah nilai positif yang baik, tetapi tidak ada hubungan langsung antara cara menyapu dan mendapatkan pasangan dengan ciri fisik tertentu.
Meskipun mitos ini mungkin masih dipercaya oleh beberapa orang, penting untuk memisahkan kebiasaan kebersihan dari mitos-mitos yang tidak berdasarkan fakta ilmiah. Kebersihan rumah tetap penting untuk kesehatan dan kenyamanan, tanpa perlu mengaitkannya dengan nasib pernikahan atau karakter pasangan.
Memahami Apa Itu Gugon Tuhon
Seperti yang disebutkan sebelumnya, mitos menyapu tidak bersih akan membuat anak gadis mendapatkan suami brewokan merupakan salah satu gugon tuhon. Berdasarkan informasi pada buku Menjaga Desa sebagai Desa oleh Muhammad Ansori, gugon tuhon adalah uraian tentang kepercayaan orang Jawa yang biasanya didasarkan pada pengalaman (titen) cukup panjang sehingga kepercayaan tersebut mendekati kebenaran.
Gugon tuhon, juga dikenal sebagai ora ilok atau pantang larang adalah petuah yang diwariskan oleh nenek moyang untuk mengajarkan akhlak dan tata krama dalam kehidupan. Di masyarakat Jawa, khususnya di daerah Girimulyo, Tibayan, Jatinom, dan Klaten, gugon tuhon mengandung ajaran moral dan etika yang bertujuan untuk membentuk perilaku baik, meskipun beberapa di antaranya juga digunakan untuk menakut-nakuti atau menipu anak-anak agar mereka patuh.
Namun, seiring berjalannya waktu, pemahaman dan penerimaan terhadap gugon tuhon semakin menurun, terutama di kalangan generasi muda. Beberapa menganggapnya sebagai ilmu kuno atau klenik yang dapat merusak keyakinan agama jika tidak dipahami secara ilmiah.
Meskipun gugon tuhon mulai jarang dipraktikkan, masih ada sebagian masyarakat yang memelihara dan memahami ajarannya. Warga Sayuk Rukun mencoba mengkaji gugon tuhon dengan pendekatan ilmiah dan kekinian untuk mendeskripsikan jenis, maksud, efek, serta pemahaman dan pelaksanaan gugon tuhon dalam konteks sosiopragmatik. Saat ini, gugon tuhon baru juga muncul sebagai adaptasi dari masyarakat modern dengan istilah yang berbeda.
Jenis-Jenis Gugon Tuhon
Masih menurut Muhammad Ansori pada buku Menjaga Desa sebagai Desa, setidaknya terdapat tiga jenis gugon tuhon yang masih dipercaya masyarakat Jawa hingga kini. Mari simak uraiannya di bawah ini, Lur!
- Gugon tuhon kang salugu: Petuah langsung dari orang tua kepada anak untuk mendidik dan membimbing mereka.
- Gugon tuhon wasita sinandi: Nasihat yang disamarkan dalam bentuk ungkapan atau metafora untuk merenung dan memahami makna lebih dalam.
- Gugon tuhon pepali atau wewaler: Larangan atau pantangan dari leluhur untuk menghindari perbuatan yang dianggap tidak baik atau berbahaya.
Jadi, itulah makna mitos menyapu tidak bersih dapat suami brewokan yang merupakan bagian dari gugon tuhon. Semoga bermanfaat!
(par/ams)