Bagi sebagian masyarakat sebuah kejadian dapat menjadi pertanda tertentu, salah satunya yang berkaitan dengan mitos menabrak kucing secara tidak sengaja. Lantas menabrak kucing tidak sengaja pertanda apa? Berikut penjelasannya.
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Behavioristik: Teori-teori Kepribadian' karya Yustinus Semiun, OFM, takhayul menabrak kucing telah lama tersebar di kalangan masyarakat, terutama yang tinggal di Indonesia. Mengenai takhayul, terdapat alasan yang menyebabkannya terus menerus dipercaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dikatakan bahwa takhayul dapat terbentuk berkat pengalaman atau kisah yang secara turun-temurun dipelihara oleh masyarakat.
Sebagian orang percaya bahwa menabrak kucing tidak sengaja bisa memicu kesialan hingga hal-hal buruk lainnya. Namun, benarkah menabrak kucing secara tidak sengaja dapat diartikan sebagai pertanda tertentu? Temukan jawabannya melalui artikel ini, ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitos Menabrak Kucing Tidak Sengaja
Mitos menabrak kucing secara tidak sengaja telah berkembang sejak lama di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini tak terlepas dari kepercayaan yang dipegang oleh sebagian orang yang menganggap kucing sebagai hewan yang dikeramatkan.
Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan melalui jurnal 'Slametan Metri: Studi Kasus di Dusun Nglegok Desa Kranding Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri' oleh Mustakim bahwa kucing bagi sebagian masyarakat Jawa dianggap sebagai hewan keramat. Bahkan tidak jarang masyarakat yang memberikan keistimewaan tersendiri untuk hewan yang satu ini.
Sebagian orang percaya kucing menyimpan kekuatan tertentu. Ini membuat jika ada seseorang yang menabraknya, maka orang tersebut akan merasakan dampak negatif. Alasannya karena kejadian tersebut membuat kucing menjadi sengsara. Saat kucing tersiksa, muncul kepercayaan bahwa orang yang melakukan perbuatan tersebut ditakutkan akan mendapatkan celaka.
Apabila merujuk dari buku 'Panduan Lengkap Kucing' yang disusun oleh Muhammad A Suwed dan Rodame M Napitupulu, mitos seputar kejadian kucing yang ditabrak dan ditinggalkan secara sengaja erat kaitannya dengan kesialan. Namun demikian, ternyata ada tujuan di balik itu semua.
Dikatakan bahwa pesan tersebut memberikan pelajaran bagi setiap orang untuk selalu bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Tidak terkecuali saat tidak sengaja menabrak kucing. Alih-alih meninggalkannya begitu saja, diharapkan seseorang yang tidak sengaja melakukannya untuk segera menguburkan kucing tersebut apabila hewan ini kehilangan nyawanya.
Tak hanya itu, apabila kucing tersebut mengalami luka atau sakit akibat peristiwa tersebut, orang yang melakukannya juga diharapkan bertanggung jawab dengan membawanya ke klinik hewan terdekat. Hal ini menjadi wujud tanggung jawab sekaligus menunjukkan perilaku kasih sayang terhadap hewan.
Menabrak Kucing Tidak Sengaja Menurut Islam
Tidak hanya memiliki pesan tersirat yang berkaitan dengan sikap tanggung jawab, menabrak kucing secara tidak sengaja juga dapat dijelaskan melalui sudut pandang Islam. Dirangkum dari 'Majalah Cat And Dog Edisi 12 (Juni-Juli 2017)', dikatakan bahwa sama seperti hewan lainnya, kucing juga hewan yang memiliki nyawa. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk membunuhnya.
Namun, apabila tidak sengaja menghilangkan nyawanya, di dalam Islam tidak ada dosa baginya. Hal ini sejalan dengan sebuah firman yang disampaikan Allah SWT melalui Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 5. Melalui ayat tersebut Allah SWT berfirman:
"Tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Tidak hanya kucing, apabila tidak sengaja menabrak hewan lainnya juga dianggap tidak menimbulkan dosa. Sementara itu, mitos menabrak kucing tidak sengaja pertanda kesialan tidak dibenarkan di dalam Islam. Ini senada dengan sebuah hadits yang disebutkan dalam buku 'JABALKAT II: Jawaban Problematika Masyarakat' oleh Purnasiswa 2015 MHM Lirboyo, bahwa memercayai sebuah mitos dikatakan sebagai sesuatu yang haram. Berikut isi hadits yang dimaksud:
"Tidak ada thiyarah (dalam keburukan), dan sebaik-baiknya thiyarah ialah al-fa'lu. Nabi ditanya, 'wahai Rasulullah, apa itu al-fa'lu?' Nabi menjawab, 'kalimat bagus yang kalian dengar'."
Demikian tadi pembahasan mengenai mitos menabrak kucing tidak sengaja beserta dengan pandangan kejadian tersebut menurut Islam. Semoga dapat menjawab rasa penasaran dari detikers, ya.
(par/apu)