Duh! Tumpukan Batu Candi dari Proyek Kolam di Tulung Klaten Kini Merana

Duh! Tumpukan Batu Candi dari Proyek Kolam di Tulung Klaten Kini Merana

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 27 Jun 2024 12:27 WIB
Tumpukan batu komponen candi di Umbul Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Kamis (27/6/2024).
Tumpukan batu komponen candi di Umbul Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Kamis (27/6/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Tumpukan batu struktur bangunan candi di Umbul Gedong, Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten, kondisinya merana. Sejak dievakuasi dengan alat berat, benda cagar budaya itu belum ditata.

detikJateng yang melihat langsung ke lokasi menemukan bebatuan candi itu masih ditumpuk di pekarangan tepi jalan desa di sisi utara umbul. Berbagai jenis batu seperti yoni, lapik, kulit candi, batu bertakik dan batu lainnya teronggok di lokasi.

Rumput dan semak cukup rapat menutupi tumpukan batu candi tersebut. Bekas plastik terpal masih tersisa di lokasi. Bebatuan candi itu langsung terpapar sinar matahari dan hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tumpukan batu komponen candi di Umbul Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Kamis (27/6/2024).Tumpukan batu komponen candi di Umbul Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Kamis (27/6/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

"Sejak dulu dipindah masih di situ. Kan kolam mau dibangun, nanti setelah jadi batunya ditata di pinggir-pinggir," kata salah seorang warga setempat, Slamet, kepada detikJateng, Kamis (27/6/2024) siang.

Slamet mengatakan bebatuan candi itu sudah setahun lebih dinaikkan dan dibiarkan ditumpuk di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Dulu (setelah dievakuasi) banyak dikunjungi, difoto-foto, tapi sekarang tidak. Batu itu dulu digunakan untuk pondasi kolam lama, juga ada arca," ujar dia.

Kades Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Dedi Tuhono mengatakan bebatuan itu belum ditata karena menunggu selesainya pembangunan kolam.

"Nanti jika sudah selesai kita tata. Sementara aman di lokasi dan kita jaga karena itu aset desa, kemarin kita tutup terpal," kata Dedi kepada detikJateng.

Kepala Pokja Perlindungan dan Penyelamatan BPK Wilayah X, Deni Wachju Hidayat menyatakan batu komponen petirtaan itu seharusnya ditata dan dibersihkan.

"Kalau perlu di-treatment biar tahan dari cuaca. Kadesnya bisa berkirim surat ke dinas, minta bantuan untuk konservasi batu tadi biar tidak rusak," jelas Deni saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Diberitakan detikNews sebelumnya, ratusan blok batu candi dievakuasi dari Umbul Gedong Jetis di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, yang direvitalisasi. Lokasi mata air itu diduga patirtan (kolam).

"Untuk detailnya kami belum lakukan penelitian, tapi ini batu-batu candi. Kami melihat ini (lokasi) dulu petirtaan atau patirtan," kata Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Yuli Budi Susilowati kepada wartawan di lokasi, Kamis (11/11/2021).

Dijelaskan Yuli, dugaan lokasi itu adalah candi dan patirtan diperkuat di lokasi selama ini adalah kolam. Debit airnya pun cukup besar.

"Sumber airnya juga sangat besar. Untuk jumlah batu temuan belum kami hitung tapi kami perkirakan ratusan," ujar Yuli saat itu.




(dil/apu)


Hide Ads