Artefak Terakota Ditemukan di Situs Candi Bubrah Jepara

Artefak Terakota Ditemukan di Situs Candi Bubrah Jepara

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 03 Jun 2024 11:41 WIB
Penemuan artefak terakota di sekitar Candi Bubrah, Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara. Foto diunggah Senin (3/6/2024).
Penemuan artefak terakota di sekitar Candi Bubrah, Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara. Foto diunggah Senin (3/6/2024). (Foto: dok. Kominfo Jepara)
Jepara -

Artefak yang diduga sebuah terakota ditemukan di sekitar Candi Bubrah, Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Penemuan tersebut dilaporkan ke Balai Pelestari Cagar dan Budaya (BPCB) Wilayah X Provinsi Jawa Tengah.

Subkord Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan Lia Supardianik mengatakan artefak ini ditemukan saat dilakukan kegiatan bersih-bersih situs Candi Bubrah oleh Forum Komunikasi Peduli Cagar Budaya Muria (FKPCBM).

"Kemarin kita melaksanakan bersih-bersih di Candi Bubrah dan menemukan sebuah artefak yang diduga sebagai terakota," ungkap lia dalam keterangan resmi diterima detikJateng dari Kominfo Kabupaten Jepara, Senin (3/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lia menjelaskan artefak yang diduga sebagai terakota ini ditemukan pada Sabtu 1 Juni 2024 pukul 11.50 WIB lalu. Artefak ditemukan oleh salah satu peserta bersih-bersih, kemudian dilaporkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara.

Dijelaskan terakota berupa tembikar berbahan tanah liat. Terakota ini ditemukan sekitar satu meter dari Candi Bubrah. Medan di lokasi temuan agak sulit karena berada di sebuah tebing yang cukup curam.

ADVERTISEMENT

"Hasil temuan ini selanjutnya kami bersihkan dan dilaporkan kepada Balai Pelestari Cagar dan Budaya Wilayah X Provinsi Jawa Tengah (Jateng)," kata dia.

Penemuan artefak terakota di sekitar Candi Bubrah, Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara. Foto diunggah Senin (3/6/2024).Penemuan artefak terakota di sekitar Candi Bubrah, Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara. Foto diunggah Senin (3/6/2024). Foto: dok. Kominfo Jepara

Lebih lanjut, kondisi artefak terakota memang sudah tidak utuh. Hal tersebut karena sebagian sudah pecah dan berupa kepingan. Namun demikian tetap menjadi bagian temuan sejarah yang harus dilestarikan.

Lia menghimbau kepada masyarakat atau para pecinta alam yang mendaki di wilayah pegunungan Muria. Jika menemukan sebuah benda yang diduga bagian sebagai cagar budaya, untuk dapat dilaporkan.

"Kalau menemukan jangan diambil. Bisa didokumentasikan bersama titik koordinatnya. Kemudian laporkan kepada kami atau tim cagar budaya Muria," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Peduli Cagar Budaya Muria Andik Aristiawan, mengatakan temuan berawal dari pendakian yang dimulai pada Jumat, 31 Mei 2024. Para peserta naik dari Dukuh Duplak, dan bermalam di Situs Candi Bubrah.

"Kemudian, keesokan harinya dilaksanakan pembersihan tegakan serta tanaman di sekitar situs Candi Bubrah," jelasnya.

Kegiatan bersih situs oleh komunitas peduli cagar budaya ini, akan dijadikan kegiatan rutin untuk menjaga kelestarian situs di sekitar Pegunungan Muria.

"Perlu adanya kajian lebih mendalam termasuk penataan ulang dan ekskavasi (penggalian arkeologi), untuk menggali lebih jauh keberadaan situs Candi Bubrah, dan sekitarnya," tambah dia.




(aku/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads