Urutane Sedulur: Istilah untuk Menyebut Urutan Anak dalam Bahasa Jawa

Urutane Sedulur: Istilah untuk Menyebut Urutan Anak dalam Bahasa Jawa

Naufal Adam - detikJateng
Senin, 20 Mei 2024 14:33 WIB
Ilustrasi Ajak Anak Membuat Konten
Ilustrasi penyebutan urutan anak dalam Bahasa Jawa Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat
Solo -

Masyarakat Jawa dikenal memiliki tradisi sistem kekeluargaan yang kuat. Sehingga, dalam bahasa Jawa juga memiliki istilah khusus untuk menyebut urutan anak dalam sebulah keluarga atau yang biasa dikenal dengan sebutan urutane sedulur.

Mempelajari 'urutane sedulur' dapat membuat detikers paham dengan struktur keluarga dalam masyarakat Jawa. Pengetahuan atas hal tersebut juga membuat kita dapat memahami bagaimana masyarakat Jawa menghargai dan membedakan peran serta tanggung jawab setiap anak dalam keluarga.

Lalu apa sajakah istilah penyebutan urutan anak dalam bahasa Jawa? Dikutip dari buku 'Pepak Basa Jawa' oleh Febyardini Dian, P.R., dkk , dan buku 'Kamus Indonesia-Jawa' oleh Sutrisno Sastro Utomo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebutan Urutan Anak dalam Bahasa Jawa

Anak Pertama

Terdapat beberapa penyebutan anak pertama dalam bahasa Jawa, yaitu:

  • Pembarep / Mbarep
  • Mbajeng
  • Pembayun

Anak Kedua

Untuk penyebutan anak kedua dalam bahasa Jawa juga terdapat beberapa penyebutan, yaitu:

ADVERTISEMENT
  • Panenggak
  • Panggulu

Anak Ketiga

Ada beberapa penyebutan anak ketiga dalam bahasa Jawa, yaitu:

  • Panengah
  • Pamadya
  • Pandhadha

Anak Keempat

Berbeda dengan anak pertama hingga ketiga, untuk penyebutan anak keempat dalam bahasa Jawa hanya ada satu, yaitu:

SumendhΓ©

Anak Kelima

Sama seperti anak keempat, penyebutan anak kelima dalam bahasa Jawa hanya terdapat satu, yaitu:

Pancawala

Selain kelima penyebutan anak di atas, terdapat beberapa penyebutan anak dalam bahasa Jawa yang lain. Penyebutan anak itu adalah:

Sumendhi (kakang ragil)

Sumendhi adalah penyebutan untuk kakak dari anak terakhir dalam urutan persaudaraan. Jadi contohnya, jika terdapat keluarga yang memiliki tujuh anak, maka anak keenam disebut dengan Sumendhi.

Waragil (ragil)

Waragil atau ragil adalah penyebutan untuk anak terakhir dalam urutan persaudaraan. Penyebutan tersebut berlaku bagi persaudaraan dengan jumlah berapa pun. Jadi contohnya, jika terdapat keluarga yang memiliki sembilan anak, maka anak kesembilan disebut dengan Waragil/ragil.

Nah itulah penjelasan mengenai istilah penyebutan urutan anak dalam bahasa Jawa atau 'urutane sedulur'. Semoga bermanfaat ya Lur!

Artikel ini ditulis oleh Naufal Adam peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads