15 Puisi untuk Guru yang Singkat dan Panjang, Penuh Makna Mengharukan

15 Puisi untuk Guru yang Singkat dan Panjang, Penuh Makna Mengharukan

Agus Riyanto - detikJateng
Jumat, 26 Apr 2024 17:30 WIB
Ilustrasi puisi cinta
Ilustrasi Puisi untuk Guru yang Singkat dan Panjang, Penuh Makna Mengharukan. Foto: Getty Images/iStockphoto/ultramarinfoto
Solo -

Ketika perpisahan atau lulus dari sekolah, puisi untuk guru dapat dibacakan sebagai ucapan terima kasih kepada guru atas jasanya. Bukan hanya saat perpisahan saja, puisi untuk guru ini juga dapat dibacakan ketika memperingati Hari Guru hingga Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Puisi adalah bentuk seni tulisan yang menggabungkan penggunaan bahasa yang kreatif, ritme, dan kepaduan kata-kata untuk menyampaikan pesan, emosi, atau pengalaman. Puisi sering kali ditulis dalam bentuk yang berirama dan berima, meskipun ada juga puisi yang bebas dari struktur formal tersebut.

Nah, berikut ini beberapa contoh puisi untuk guru yang telah dirangkum dari buku Kumpulan-kumpulan Puisi (Guru) Karya Siswa-siswi Mts Manbaul Huda Pundenrejo oleh Ah. Bimrul Walidain, buku Selamat Hari Guru, dan buku Pembelajaran Puisi, Apresiasi Dari Dalam Kelas oleh Supriyanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

15 Puisi untuk Guru yang Singkat dan Panjang

Puisi-puisi di bawah ini memiliki makna yang mendalam dan mengharukan karena mengekspresikan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam kepada para guru. Selain itu puisi di bawah ini juga mengandung ekspresi emosional yang kuat dan bahasa yang indah.

#1 Guruku

Oleh: Erna Hariza Maftuhah

ADVERTISEMENT

Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah pelita
Yang menerangi kegelapan
Jasamu begitu besar
Mencerdaskan putra putri bangsa
Terima kasih guruku
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa

#2 Guru

Oleh: Maria Tri Utari

Guru
Kau adalah awal cita-cita
Kau membimbing dengan penuh semangat
Kau beri tahu aku banyak hal
Tanpamu aku tidak bisa menulis dan membaca

Guru terima kasih atas bimbinganmu
Dari kami tidak mengerti sampai kami mengerti
Terima kasih guru

#3 Engkau Guru

Oleh: Tunik Nurul Fuadah

Engkau yang memberi ilmu pada kami
Kau lah yang mengajar menulis
Engkau juga mengajar menghitung dan membaca
Engkau adalah pelita bagi kami

Ibu dan bapak guru tak pernah lelah mengajar kami
Bagiku engkau pahlawanku
Tanpamu tak akan berarti
Engkau bagai embun penyejuk

Walau kami sering membuatmu marah
Kau pun tak pernah bosan
Kami tidak bisa membalas jasamu
Terima kasih ku

#4 Guruku

Oleh: Vira Rizqi M.A

Kau adalah pembimbingku
Pengajar dalam kehidupanku
Kau bagaikan penerang dalam hidupku
Tanpamu apalah jadinya aku

Oh guruku
Bagiku kau adalah pahlawan
Telah banyak ilmu yang kau ajarkan
Demi masa depanku yang terang

Tak kenal lelah kau ajariku
Sampai ku mengetahui ini dan itu
Dengan sabar kau ajariku
Sungguh besar jasamu wahai guru

#5 Guru Pahlawan Masa Kini

Oleh: Ibnudin

Wahai guruku tercinta
Engkau adalah pahlawan masa kini
Juangmu untuk mendidik bangsa
Sungguh tak kira tak ternilai
Bukan lagi soal besar atau kecil
Apa-apa yang kau beri
Juga bukan seberapa luas dan sempit
Segala daya juangmu
Tapi samudra pengetahuanmu
Memberikan kami banyak pelajaran
Bak pahlawan yang menyelamatkan rakyatnya
Engkau guru adalah pahlawan masa kini

#6 Guru

Oleh: Khalil Gibran

Barangsiapa mau menjadi guru
Biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan memperbetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan memperbetulkan perbuatan-perbuatan orang lain

#7 Guru adalah Puisi

Oleh: Herman Supratikto

Guru adalah puisi
Yang menabur fonem di taman edukasi pada muridnya
Dan membiarkan mereka merangkainya menjadi kata
Guru adalah puisi
Yang menabur diksi di ruang-ruang literasi
Dan membiarkan mereka bermain makna dari kamus, ensiklopedi
Sampai mereka menemukan arti jati diri

Guru adalah puisi
Yang tak bisa diganti dengan genre teknologi
Karena dalam hidup ada cipta
Maka bebaskan mereka melukiskan mimpinya
Karena dalam hidup ada rasa
Maka etikabilitas mesti dibangun setinggi Burj Khalifa
Karena dalam hidup ada karsa
Maka biarkan kehendak mereka mengangkasa merajut kodrat diri
Tanpa anomali

Guru adalah puisi
Yang bisa melukis gerimis di sela pancaroba
Melembabkan tanah, menabur benih
Merebakkan tunas ke taman-taman kota

Guru adalah puisi
Yang pada masanya akan selalu dibaca
Bagi murid-muridnya
Guru adalah puisi
Yang ikut melukis kanvas dengan kata
Pada seribu kusuma bangsa

#8 Dialah Guru

Oleh: Agus Nurjaman

Laras-laras panjang membidik manis
Generasi miris penyangga tonggak bangsa
Melesatkan peluru ilmu mengoyak kebatilan
Hancurkan kebodohan kian merajalela

Tak semudah menepis dedaunan kering
Tak seringan menenteng segumpal kapas
Betapa berat memikul garda kebenaran
Di tengah konsep kehidupan yang anarkis

Jika ada sajian terlezat itulah ajarannya
Jika ada kisah termulia itulah nasihatnya
Jika ada putih hari itulah keikhlasannya
Jika ada lentera tak kunjung padam itulah kasihnya

Dialah guru
Tak pernah berkeluh apalagi berkesah
Menggiring si anak negeri meraih pancuh kesuksesan
Meski terkadang harus memendam antologi rasa
Meliuk melankolis bak ujung ilalang di desir angin

Dialah guru
Tak pernah pamrih apalagi meminta
Tak pernah lelah apalagi mengalah
Pada putaran waktu yang terus bergumul
Pada kilasan masa yang terus menyergap

Seringai jumawa merekah bak semburat mentari
Manik hitamnya memandang kejayaan tanda jasanya
Tersungkur dalam simpuh kesyukuran teramat khusuk
Tebaran-tebaran ilmunya tiada gaplah tanpa makna
Engkaulah insan termulia di dunia ini, wahai guru

#9 Terima Kasih Guru

Oleh: Masrifa

Guru orang tua kedua ku
Di sekolah dia mengajarkan sopan santun kepadaku
Menasehati baik dan buruk suatu hal

Aku pergi mencari ilmu
Dia memberiku cinta dan ilmu
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku

Kau sembunyikan wajah lelah sedihmu
Seolah kau bahagia selalu
Kata-katamu penuh candu
Ku resapi dan kan ku ingat selalu
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasa mu
Jasa mu tak terukur
Kan selalu ku kenang seumur hidupku

#10 Mengabdi Tanpa Henti

Oleh: Mudmainah

Dalam sunyi ku riuhkan pinta sepenuh hati
Agar beban mengabdi tak lagi menjadi perih
Dalam sepi kuteriakkan cinta segenap rasa
Bukan karena ingin mengais nama
Tapi demi putra-putri bangsa nan berharga

Mencoba berdamai dengan gemuruh isi kepala
Kebijakan silih berganti seiring pergantian purnama
Sedikit celah saja kami menjadi tersangka
Namun kami tidak goyah
Tawa mereka memberi napas panjang di setiap dahaga

Sejenak mengistirahatkan raga
Duduk bersama ilalang dan bebatuan
Meskipun mata ini terpejam
Dalam benak berkata
"Apa kabar mereka?"

#11 Guru dalam Bingkai Zaman

Oleh: Siti Irmani Kasan

Guruku

Lirih doamu samar di heningnya malam
Engkau pasrahkan dirimu pada pemilik alam
Langkahmu terayun dengan lantunan zikir mendalam
Sakit dan laramu engkau simpan dalam diam
Semangat juangmu membius deretan ruang-ruang kelam
Engkau telusuri jalanan yang masih temaram

Guruku
Petuahmu bak sebuah azimat
Kebaikanmu bak malaikat
Gerakanmu selalu elok dan memikat
Jasamu akan selalu dikenang sepanjang hayat
Jariahmu terus mengalir hingga ke akhirat
Di palung rinduku namamu kan ku semat

Guruku
Hatimu putih selembut kapas
Maafmu bak samudra luas
Demi laksanakan mulianya tugas
Engkau tak pernah letih dan memelas
Walau seluruh tenagamu terkuras
Pengabdianmu tanpa batas

#12 Terima Kasih Guruku

Oleh: Ummu Arifah Ahas

Guru
Kami datang tanpa bekal
Kami datang dengan impian
Engkau wujudkan semuanya untuk kami
Engkau memberi kami cahaya dalam kegelapan

Guru
Engkau laksana embun
Di waktu pagi yang membasahi dedaunan
Engkau laksana sinar pagi
Yang menerangi kegelapan
Tanpamu kami tak bisa apa-apa
Tanpamu kami buta akan dunia

Terima kasih guru
Terima kasih atas pengorbananmu
Terima kasih atas jasa-jasamu
Semoga engkau selalu dalam lindungan Allah SWT

#13 Kilauan Lentera

Oleh: Zafirah Sawsan Mumtaz

Kala kebodohan membelenggu diri
Akan aksara yang tak dapat dimengerti
Engkau datang memberi arti
Dengan baswara bagai indurasmi
Harsa datang menghampiri
Terbaluti kilauan lentera suci
Saat engkau basmi buta aksara kami
Persistensi membimbing diri ini
Menjadikan diri berbudi pekerti
Kau lakukan semua tanpa pamrih
Terima kasih atas jasamu, guru

#14 Lukisan Jiwa Sang Guru

Oleh: Wahyuni Budi Hastuti

Sengatan mentari di terik siang
Mutiara bening basah menghias wajah
Jatuh bercucuran basahkan jiwa
Mata berbinar pancarkan keikhlasan

Ketika matahari bersembunyi di balik cakrawala
Cahaya lembut datang berbisik di gelap malam
Bagikan cahaya pada jiwa yang papa
Haus belaian tangan penuh kasih sayang

Jemari cantik liukkan gemulai pena
Goreskan rasa percikkan kesejukan
Lukisan indah menorah kanvas kelas
Hadirkan suasana nyaman Bahagia

Ayunkan kaki kuat tebarkan harapan
Hempaskan keterpurukan halau ketidakpastian
Hadirkan inspirasi dalam kesuraman
Melangkah seirama raih bintang di angkasa

#15 Negeri Para Pemimpi

Oleh: Siti Mukaramah

Seperti hidup dalam diorama
Diatur oleh sang penguasa
Tindak tanduk dalam segala tata krama
Tak bisa bangun untuk maju
Salah sedikit dera meraja
Media sosial jadi cambuk mata dua
Pencaci juga pemuja
Padamu guru
Di mana hargamu kini tak lagi sama
Meski tak ternilai sebuah ilmu
Kini semua jadi semu
Sebuah teguran adalah pidana perbuatan tidak menyenangkan
Sebuah sentilan adalah tindakan kekerasan
Oh guru
Bagaimana kabarmu kini?
Masih tegak kah tubuhmu berdiri?
Meski jadi honorer sejati
Mengais rizki dari setiap kesempatan yang ada
Menuju PPPK atau CPNS yang masih tinggi di angan?
Semoga lelahmu menjadi lillah
Semoga perbaikan pendidikan kian baik
Semoga tanda jasamu menjadi nilai di matanya

Nah, itu tadi contoh puisi untuk guru yang pendek dan panjang serta penuh makna yang mengharukan. Semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agus Riyanto peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads