Tradisi ganti Singep atau langse di makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten berlangsung khidmat. Penggantian kain mori penutup makam diikuti masyarakat Desa Paseban dari tua sampai muda.
Tradisi ganti Singep tersebut dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Warga desa dengan seragam bertulis Haul Agung Sunan Pandanaran 2024 mulai berdatangan di kompleks makam di Gunung Cokro Kembang.
Setelah berkumpul, puluhan warga tersebut mengikuti acara zikir tahlil di bangsal Jerambah. Warga yang dipimpin sesepuh menuju makam utama Sunan Pandanaran di puncak bukit dengan ketinggian sekitar 800 meter dpl dengan melewati sekitar 250 anak tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga kemudian bergotong-royong melepaskan kain putih di kompleks makam utama Kanjeng Sunan. Kain penutup cungkup, makam, serta tiang-tiang penyangga yang sudah setahun dipasang lalu dilepas.
Masyarakat juga membersihkan rumah-rumah serangga dan kotoran di area makam utama. Setelah dibersihkan, dimulai penggantian kain Singep atau Langse di makam Sunan Pandanaran maupun makam di sekitarnya.
Kepala Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Eko Tri Raharjo penggantian kain Singep atau pasang Langse itu bagian dari tradisi haul Sunan Pandanaran setiap tahun. Tradisi itu dilakukan sebelum puncak haul.
"Ini dilakukan seminggu sebelum haul, semua dibersihkan dulu, kemudian baru diganti yang baru. Setelah ini nanti ada malam Midodareni sebelum hari H," ungkap Eko kepada detikJateng di lokasi, Selasa (27/2/2024) siang.
![]() |
Saat malam Midodareni itu, kata Eko, dilakukan acara Laras madya dan macapatan. Baru pagi harinya hari Jumat tanggal 8 Maret 2024 puncak haulnya.
"Hari H nya jatuh hari Jumat tanggal 8 Maret. Nanti ada arak-arakan dari bawah ke atas, ada gunungan, jodang, tumpeng nantinya gunungan untuk rebutan dan tumpang dimakan bersama setelah zikir tahlil," papar Eko.
Ketua panitia haul agung Sunan Pandanaran 2024, Bandi menyatakan ganti Singep merupakan prosesi awal haul. Ganti Singep diawali dzikir tahlil oleh warga dan sesepuh.
"Zikir tahlil di pendapa Jerambah kemudian baru proses diganti kain yang baru. Pasang singepnya seminggu sebelum haul, haul jatuh setiap 27 Ruwah atau 8 Maret," ungkap Bandi kepada detikJateng di lokasi.
Selama penggantian Singep, sebut Bandi, peziarah tidak diizinkan masuk. Setelah selesai semua prosesnya baru diizinkan masuk berziarah.
"Setelah selesai semua prosesnya baru diizinkan masuk berziarah. Ki Ageng atau Sunan Pandanaran ini Bupati Semarang ke 2 yang juga santri Sunan Kalijaga yang ke Klaten dalam rangka dakwah," imbuh Bandi.
(cln/apu)