Hari ini, Minggu (25/2/2024) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 14 Ruwah 1957, berada di Tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Galungan.
Minggu Pahing
Weton (hari kelahiran) Minggu Pahing atau Ahad Pahing memiliki neptu 14. Kecenderungannya pandai menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, hingga tampak tetap tenang dan sabar.
Pemilik weton Minggu Pahing ini biasanya senang bergaul dan mempunyai banyak teman, tetapi sayangnya acap kali keukeuh dengan pendapatnya sendiri yang belum tentu benar dan cenderung angkuh. Pada umumnya mereka bertipe pekerja keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangarasan
Pangarasan pada weton Minggu Pahing ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan.
Pancasuda
Adapun Pancasuda weton Minggu Pahing ini wasesa segara. Ini dapat dimaknai bahwa watak bagaikan lautan, yakni amot ujar ala becik alias jika dicaci tidak benci, jika disanjung tidak tinggi hati.
Selain itu juga bersifat pemurah, pemaaf, berwibawa, berwawasan luas dan bertanggung jawab.
Wuku Galungan
Wuku Galungan, lambang dewanya Bathara Kamajaya, sifatnya tidak murahan, dapat memberikan pencerahan hati yang susah, senang terhadap perbuatan baik, jauh dari perbuatan jelek. Memangku air di bokor, berderma dengan fisiknya. Tidak bisa hemat.
Pohonnya tangan, selalu aktif tak mau menganggur. Agak keras wataknya, selalu ingin memiliki kepunyaan orang lain.
Burungnya nuri, sangat boros. Keras bicaranya, merelakan kekayaannya bukan karena pujian, karenanya kalau tidak dikendalikan menjadikan jauh keberuntungannya, dan serakah.
Bagaikan burung yang hinggap diatas, biasanya mata pencahariannya dengan sarana meneliti, dengan berbagai godaan yang merintanginya.
Lambangnya bambu yang kering, cenderung melarat. Bahayanya jika bertengkar. Kala ada di Timur Laut, selama 7 hari pada wuku tersebut jangan pergi ke arah Timur Laut untuk urusan yang sangat penting.
Minggu Pahing Wuku Galungan
Pada hari Ahad Pahing di Wuku Galungan ini adalah hari buruk untuk berbagai jenis aktivitas, tetapi ini adalah hari baik untuk memasang tumbal penangkal serta sesirep.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(ahr/ahr)