Hari ini, Rabu (24/1/2024) bertemu dengan pasaran Kliwon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 12 Rejeb 1957, berada di tahun Jimawal, Windu Sancaya dan Wuku Gumbreg.
Rabu Kliwon
Weton (hari kelahiran) Rabu Kliwon memiliki neptu 15. Kecenderungannya berperangai sopan ramah, lemah lembut, tak suka kekerasan. pandai menguntai kata-kata sehingga sering menarik siapa saja yang mendengarnya.
Akan tetapi sayangnya lekas marah jika mendengarkan perkataan yang kurang menyenangkan, perasaannya sangat peka dan mudah tersinggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangarasan
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Srengenge. Wataknya terang, berwibawa dan mencerahkan.
Pancasuda
Sedangkan Pancasuda, Lebu Katiyup Angin. Artinya apa yang diinginkan sulit tercapai. Usaha yang dijalankan sering gagal ataupun sulit mencapai kemajuan. Karenanya perlu kesungguhan yang lebih untuk meraih keinginannya.
Wuku Gumbreg
Wuku GumbrΓͺg, lambang dewanya Bathara Cakra. Wataknya jika berbicara tak diulang-ulang dan tepat, ikhlas tanpa ditutup-tutupi. Kaki depannya mencelup di air, apa yang dikatakan di depan tampak mengenakkan, tetapi keras di belakang.
Gedhongnya ada di belakang. Pertanda merelakan apa yang dimilikinya tanpa ditutup-tutupi. Pohonnya beringin, menjadi tempat berlindung dan mengundang simpati atasannya. Orang yang melihat menaruh rasa simpatik, dan ingin bernaung.
Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, lagi pula ia pandai menguntai kata-kata dan bicaranya enak didengar, siapa saja yang melihat senang penuh rasa asih. Pengabdiannya diakui, dipercaya dalam hal pekerjaannya. Tampak besar pengaruhnya.
Gambarannya bagaikan petir menyambar, banyak ilmu dan banyak bicaranya, tetapi tak tahu akhirnya. Hatinya merasa suci, akhirnya gagal yang menyerap ilmu darinya.
Lambangnya kayu yang mati, bahayanya kalap di air. Kala ada di Selatan, selama tujuh hari pada wuku ini jangan pergi ke arah Selatan untuk urusan yang sangat penting.
Rabu Kliwon Wuku Gumbreg
Pada hari Rabu Kliwon di Wuku ini terbaik untuk meminang. Kelak kalau sudah berkeluarga akan bahagia dan berpotensi banyak keturunannya.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin di detikJateng setiap pagi]
(dil/rih)