Adapun penghargaan tersebut diserahkan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X.
"Penyerahan piagam penghargaan hanya sudah tanggal 21 Desember kemarin, hari Kamis. Saya sama Sumidi," ungkap Sriyanto kepada detikJateng di rumahnya, Selasa (26/12/2023).
Dijelaskan Sriyanto, selain mendapatkan piagam penghargaan juga mendapat uang. Hanya saja dirinya enggan menyebutkan besaran nominalnya.
"Kalau itu (uang) belum bisa saya sebutkan jumlahnya. Kemarin juga sama Pak Kades saat penyerahan, dari pejabat Balai (BPK X) juga ada," kata Sriyanto.
Sriyanto menceritakan saat penemuan beberapa benda tersebut, seingatnya sekitar bulan April lalu. Waktu itu dirinya sedang mencari rumput pakan ternak di dekat proyek tol timur dusun.
"Saya nyari rumput pakan sapi pakai arit (sabit), terus nyenggol itu yang kayak besi. Saya biarin saja karena waktu itu puasa, jam 16.30 WIB," tutur Sriyanto.
Setelah itu, dirinya pulang untuk berbuka puasa. Sehabis salat tarawih perasaannya tidak enak sehingga kembali ke lokasi temuan.
"Sehabis salat tarawih saya gali sama Mas Sumidi. Ternyata dua biji yang kayak besi itu, kemudian nampan," ungkap Sriyanto.
![]() |
Di lokasi temuan itu, sebut Sriyanto, tahun 1990 pernah ditemukan lebih banyak lagi benda terbuat dari emas. Setelah temuan tahun 1990 itu tidak ada temuan lainnya.
"Setelah itu tidak pernah ada temuan lain, sampai saya itu. Sebelumnya memang sering dapat impen diminta ke situ, "lanjut Sriyanto.
Disebut Sriyanto, setelah menemukan benda-benda tersebut dirinya lagi langsung ke balai desa tetapi tutup karena lebaran. Setelah itu semua benda dirawatnya di rumah.
"Saya rawat di rumah dan setelah lebaran saya serahkan ke balai desa. Jam 12.00 malam pak lurah pulang langsung ke sini, lalu saya antar ke balai desa," imbuh Sriyanto.
Ditambahkan Sriyanto, dirinya memutuskan menyerahkan benda itu karena sebagai cagar budaya. Jika tidak diserahkan justru kesalahan.
"Kalau tidak diserahkan kan kesalahan karena kita sebagai warga negara harus ikut merawat. Ya dengan diberi penghargaan senanglah, nilai penghargaan tidak bisa dinilai," tambah Sriyanto.
Sementara itu, Kades Wonoboyo, Supardiyono menyatakan dia juga ikut mengantar saat penyerahan penghargaan tersebut. Selain dirinya juga dari Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Pemkab Klaten.
"Dari Dinas Kebudayaan juga hadir. Dengan penghargaan itu berarti ada perhatian pemerintah kepada masyarakat yang menyerahkan benda cagar budaya," kata Supardiyono kepada detikJateng.
Menurut Supardiyono, benda cagar budaya itu ditemukan warganya beberapa bulan yang lalu. Benda-benda itu kini disimpan di BPK wilayah X setelah beberapa kali diperiksa.
"Kini disimpan di Balai. Untuk lokasi belum ada temuan baru lagi tetapi ini terus kita awasi di lokasi," ungkap Supardiyono.
Piagam penghargaan yang diberikan kepada Sriyanto dari pengamatan detikJateng berbentuk plakat kaca. Tertulis jenis benda yang ditemukan berupa talam, wadah dari keramik, teko dari keramik, gelang, celupak berbentuk kinari, arca awalokiteswara berdiri dan duduk.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah benda kuno ditemukan di situs Wonoboyo di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, yang dilalui proyek tol Jogja-Solo. Dari pengecekan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X, benda kuno itu terdiri dari berbagai jenis.
"Kemarin BPK ke sini mengidentifikasi. Ini ada sembilan dan yang belum teridentifikasi ada tujuh buah," kata Sekretaris Desa Wonoboyo, Cahyoko kepada detikJateng, Jumat (28/4).
Cahyoko mengatakan, jenis benda kuno itu di antaranya talam (nampan) bundar, wadah keramik, teko keramik, fragmen logam, mangkok logam, cuplak logam, 2 arca logam dua, 1 tutup logam dan 8 pecahan gerabah.
(ahr/rih)