Pengertian Ukara Tanduk Beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian Ukara Tanduk Beserta Jenis dan Contohnya

Marcella Rika Nathasya - detikJateng
Rabu, 06 Des 2023 15:27 WIB
Ilustrasi kalimat induktif.
Ilustrasi ukara tanduk Foto: Aaron Burden
Solo -

Dalam bahasa Jawa, kalimat disebut juga dengan ukara. Ukara dalam bahasa Jawa memiliki berbagai macam salah satunya ialah ukara tanduk.

Ukara tanduk dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai kalimat aktif di mana dalam ukara tersebut harus memiliki subjek yang sedang melakukan suatu pekerjaan. Dalam bahasa jawa sendiri ukara tanduk masuk dalam pramasastra jawa.

Pramasastra jawa yakni ilmu yang mempelajari tentang penulisan, aksara, ejaan atau bacaan Jawa, serta tata bahasa dan kalimat dalam bahasa Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa itu ukara tanduk dan seperti apa contoh kalimatnya? Simak penjelasan dibawah ini.

Pengertian Ukara Tanduk

Ukara tanduk merupakan kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau aktor. Kalimat ini memiliki predikat kata kerja aktif rensitif maupun kriya tanduk yang transitif biasanya mendapatkan ater-ater anuswara (n-, m-, ng-, ny-). Subjek (jejer) dalam ukara tanduk umumnya melakukan pekerjaan. Dengan demikian arah kata kerjanya arah maju.

ADVERTISEMENT

Ukara tanduk disebut juga dengan kalimat aktif karena subjeknya melakukan suatu pekerjaan, kalimat ini menggambarkan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan subjek kepada objek.

Ukara tanduk memiliki fungsi untuk menjelaskan suatu aktivitas dan tindakan yang dilakukan seseorang.

Jenis-Jenis Ukara Tanduk

Mengutip dari buku Piwulang Basa Jawi (2022) Oleh Heru Subrata, ukara tanduk dibagi menjadi tiga Jenis yakni, ukara tanduk mawa lesan, ukara tanduk tanpa lesan dan ukara tanduk mawa lesan dan gagenep. Berikut penjelasanya:

1. Ukara Tanduk Mawa Lesan

Ukara tanduk mawa lesan diartikan sebagai kalimat aktif transitif. Hal tersebut memiliki maksud bahwa ukara tanduk mawa lesan merupakan kalimat aktif yang memiliki sebuah objek:

  • Siti mikul kayu
  • Bu Khus nyekeli iwak.
  • Adhiku ngutahake banyu.

2. Ukara Tanduk Tanpa Lesan

Ukara tanduk tanpa lesan merupakan kalimat aktif intransitif. Ukara tanduk jenis ini merupakan kalimat aktif yang tidak memiliki objek:

  • Rendi turu
  • Ditto kerjo
  • Cella dolan

3. Ukara Tanduk Mawa Lesan dan Gagenep

Ukara tanduk mawa lesan dan geganep memiliki ciri-ciri, yaitu wasesanya terbentuk dari imbuhan gabungan ater-ater anuswara dan panambang-i utawa panambang -ake. Contoh ukara tanduk mawa lesan dan geganep seperti berikut:

  • Bapak maringi adhik sangu
  • Ibu nggorengake masku iwak

Ciri-Ciri Ukara Tanduk

Terdapat beberapa ciri yang membedakan ukara tanduk dengan ukara yang lain:

  • Sering kali menggunakan imbuhan ater-ater anuswara (n-, m-, ng-, ny-) serta diikuti panambang -i atau -ake.
  • Merupakan kalimat aktif
  • Menunjukan bahwa Subjek sedang melakukan suatu pekerjaan

Contoh Ukara Tanduk

  1. Ani nyapu kamar (Ani menyapu di kamar)
  2. Tono mangan sego goreng (Tono makan nasi goreng)
  3. Tini njait klambi kebaya (Tini menjahit baju kebaya)
  4. Udin sinau (Udin belajar)
  5. Budi adus (Budi mandi)
  6. Bebek ngendog (bebek bertelur)
  7. Ibu ngunjuk teh (Ibu minum teh)
  8. Susi nyiram kembang sore-sore (Susi menyirami bunga sore-sore)
  9. Priza sinau matematika (Priza belajar matematika)
  10. Adiku maca buku basa jawa (Adiku membaca buku bahasa jawa)

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai pengertian ukara tanduk dilengkapi dengan penjelasan jenis dan contohnya.

Artikel ini ditulis oleh Marcella Rika Nathasya Peserta program magang bersertifikat kampus merdeka di detikcom




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads