Hari Wayang Nasional 7 November: Sejarah hingga Tujuan Penetapannya

Hari Wayang Nasional 7 November: Sejarah hingga Tujuan Penetapannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Selasa, 07 Nov 2023 11:59 WIB
ilustrasi wayang kulit
Hari Wayang Nasional 7 November: Sejarah hingga Tujuan Penetapannya. Ilustrasi wayang kulit. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kadek Bonit Permadi)
Solo -

Hari Wayang Nasional yang diperingati pada 7 November setiap tahunnya merupakan salah satu hari penting nasional di bulan ke-11 ini. Hari Wayang Nasional (HWN) bisa menjadi momen yang tepat untuk kita menghargai seni Bangsa Indonesia.

Peringatan Hari Wayang Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 yang tertanggal 17 Desember 2018. Di balik penetapannya tersebut, terdapat sejarah dan penetapan yang bisa diketahui detikers untuk menambah wawasan tentang seni di Tanah Air.

Untuk itu, berikut ini serba-serbi Hari Wayang Nasional 7 November mulai dari sejarah penetapannya hingga asal-usul wayang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Wayang Nasional

Hari Wayang Nasional (HWN) resmi ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 2018 lalu. Dikutip dari laman resmi Kominfo RI, salah satu pertimbangan penetapan HWN adalah wayang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional. Bukan hanya itu, wayang juga dianggap memiliki nilai sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa Indonesia.

Pada tanggal 17 Desember 2018, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 30 Tahun 2018 tentang Hari Wayang Nasional. Meskipun ditetapkan sebagai hari nasional, HWN bukanlah hari libur.

ADVERTISEMENT

Tujuan Ditetapkannya HWN

Masih dikutip dari sumber yang sama, tujuan Hari Wayang Nasional dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang Indonesia. Berdasarkan informasi yang dibagikan melalui Majalah Jendela Kemendikbud RI, penetapan HWN merupakan momentum puncak kesadaran, persatuan, dan kecintaan masyarakat wayang Indonesia.

Tentunya dalam melestarikan, mengembangkan, hingga mengkaji wayang dalam sumbangsihnya untuk mewujudkan kebudayaan nasional yang dinamis dan modern. Tak sampai di situ, penetapan HWN juga diharapkan menjadi pemicu masyarakat pewayangan untuk meningkatkan apresiasi sekaligus sebagai sarana untuk pembentukan jati diri dan karakter bangsa.

Wayang sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Bukan hanya diakui oleh bangsa Indonesia, wayang juga telah mendapatkan penghargaan dari dunia. Salah satunya oleh UNESCO yang menetapkan wayang sebagai sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Manusia pada 7 November 2003.

Kemudian 5 tahun setelahnya pada tanggal 4 November 2008, wayang juga masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Tepatnya pada kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity dengan judul The Wayang puppet theater.

Mengenal Asal-usul Wayang

Lantas seperti apa asal-usul wayang? Masih mengutip dari Majalah Jendela Kemendikbud RI, wayang diperkirakan mulai dikenal dan mengalami perkembangan di Nusantara sejak 1500 M. Pada saat itu wayang dipakai sebagai bagian dari ritual.

Nenek moyang zaman dahulu memiliki kepercayaan bahwa roh atau arwah orang yang telah tiada tetap hidup dan bisa memberikan pertolongan pada yang masih hidup. Hal inilah yang membuat roh-roh tersebut akhirnya dipuja dengan sebutan hyang atau dahyang yang dibuat dalam bentuk patung atau gambar. Menurut KBBI, hyang memiliki arti roh yang bersifat ilahi atau berasal dari leluhur.

Meskipun awalnya digunakan sebagai media untuk menghormati arwah nenek moyang, wayang mengalami perkembangan dan perbedaan fungsi. Terutama karena dipengaruhi oleh agama ataupun nilai-nilai budaya yang masuk di Indonesia.

Nah, itulah serba-serbi Hari Wayang Nasional 7 November. Semoga bermanfaat, Lur!




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads