Penggalian Situs Candi Watu Genuk Boyolali Dilanjutkan, Lingga-Yoni Ditemukan

Penggalian Situs Candi Watu Genuk Boyolali Dilanjutkan, Lingga-Yoni Ditemukan

Jarmaji - detikJateng
Senin, 23 Okt 2023 14:57 WIB
Penggalian situs Candi Watu Genuk Boyolali, Senin (23/10/2023).
Penggalian situs Candi Watu Genuk Boyolali, Senin (23/10/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali kembali melakukan ekskavasi di situs candi Watu Genuk. Tumpukan batuan candi terus ditemukan, diantaranya lingga patok hingga kemuncak.

Ekskavasi kali ini merupakan tahap keempat yang dilakukan sejak tahun 2016. Dalam pelaksanaannya, Disdikbud bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X Jateng - DIY.

"Iya, Disdikbud Boyolali ada kegiatan ekskavasi di Candi Watu Genuk tahun anggaran 2023 ini. Sudah kita mulai pelaksanaannya kemarin tanggal 16 Oktober (Senin lalu)," kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Boyolali, Eko Sumardiyanto, Senin (23/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikemukakan, dalam ekskavasi tahap empat ini dilakukan pengupasan tanah yang menimbun candi tersebut. Ekskavasi itu akan berlangsung sebulan ke depan.

Targetnya, bebatuan candi yang tertimbun bisa terangkat semua ke atas. Kemudian selanjutnya dilakukan penelitian atau kajian untuk melihat apakah batuan candi yang berserakan itu bisa dilaksanakan restorasi atau tidak.

ADVERTISEMENT

Pantauan detikJateng di lokasi, sejumlah pekerja terlihat melakukan penggalian secara manual. Mereka mengeruk tanah dengan hati-hati di atas tumpukan batuan candi yang tak beraturan. Mereka juga memotong akar-akar pohon yang sudah ditebang.

Sementara di sisi utara bagian timur tampak satu alat berat, ekskavator kecil. Alat pengeruk tanah itu melakukan pengupasan tanah secara pelan dan hati-hati. Jika mata pengeruknya mengenai batu candi, pengerukan dan pengangkatan dilakukan menggunakan cangkul.

Tanah yang telah dikupas kemudian dipindah ke lahan kosong. Sementara itu batu-batu andesit yang terpahat rapi terus bermunculan.

Sepekan pengupasan berlangsung, ditemukan dua yoni, lingga patok dan tiga batu pahatan berbentuk seperti lagu yang dimungkinkan sebagai ornamen kemuncak.

"Ya kemarin ditemukan lingga patok," imbuh Eko.

Temuan-temuan batu candi yang masih utuh dan rawan hilang lalu dititipkan di lokasi yang aman.

Pegiat sejarah dari Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo Rahadyan berharap candi Watu Genuk bisa direstorasi. Dia juga berharap, potongan dari prasasti juga bisa ditemukan untuk menyambung prasasti yang ditemukan sebelumnya. Sehingga informasi tentang candi ini bisa lengkap.

"Semoga bisa direstorasi, karena batuannya komplet. Paling tidak bisa seperti Candisari," kata Kusworo.

Selengkapnya baca halaman berikutnya

Diketahui, candi Watu Genuk berada di bukit kecil atau gumuk di lahan seluas sekitar 1.200 meter persegi. Lokasinya di Dukuh Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Dalam papan informasi disebutkan candi ini berlatar belakang Hindu, dengan adanya lingga, yoni dan nandi. Candi utama di timur dengan pintu di barat. Ada lingga, yoni, cerat yoni berwujud padma dan disangga garuda dan kura-kura yang diapit ular.

Ekskavasi penyelamatan pertama di tahun 2016 lalu. Memetakan struktur candi utama, menemukan bahwa candi di bangun dalam dua periode.

Kemudian ekskavasi kedua tahun 2021 menemukan tiga candi perwara atau pengiring di barat dengan tangga dari timur di depan pintu masuk candi utama. Candi perwara tengah ukurannya sama dengan candi utama.

Ekskavasi penyelamatan ketiga tahun 2022 lalu, ditemukan potongan prasasti. Prasasti itu kemudian dibawa ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X untuk diteliti.

Dari pembacaan BPK wilayah X, prasasti itu terungkap, berbahan batu andesit beraksara jawa kuno. Dari gaya aksara dari abad IX-X. Menggunakan bahasa Sansekerta dan berkaitan dengan pemujaan terhadap mahadewa Siwa.

Halaman 2 dari 2
(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads