Pusaka dari Berbagai Daerah Ikuti Jamasan Nusantara di Klaten

Pusaka dari Berbagai Daerah Ikuti Jamasan Nusantara di Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 06 Agu 2023 17:13 WIB
Pemkab Klaten
Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Puluhan benda pusaka dari berbagai daerah mengikuti acara Jamasan Pusaka Nusantara di Klaten. Benda-benda yang di antaranya milik orang-orang penting di Indonesia itu dijamas di Bale Agung Bhumi Koripan, Kecamatan Delanggu.

Pantauan detikJateng, acara yang dimulai pukul 09.00 WIB itu mulai dihadiri peserta berbagai wilayah. Ada yang dari Klaten, wilayah eks Karesidenan Surakarta, Jawa Timur bahkan Sumatera.

Puluhan karangan bunga ucapan selamat juga berdatangan. Prosesi Jamasan secara simbolik dilakukan di situs gumuk Desa Segaran, Kecamatan Delanggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prosesi Jamasan berlangsung sampai siang. Berbagai benda pusaka meliputi keris berbagai pamor, tombak, tongkat komando dan lainnnya dijamas.

Selain jamasan, para kolektor, pemerhati benda pusaka sampai para empu pun hadir. Ada juga pameran keris kuno maupun hasil karya para empu kontemporer.

ADVERTISEMENT

Panitia dari Bale Agung Bhumi Koripan, Agung Bakar menyatakan kegiatan itu tidak sekadar Jamasan. Tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat soal keris.

"Kita edukasi dan mengenalkan kembali kepada generasi muda untuk mencintai keris era kekinian. Bukan saja sisi mistisnya tapi utamanya bagaimana artistiknya dan filosofi sebuah keris," kata Agung kepada detikJateng di lokasi, Minggu (6/8/2023) siang.

Menurut Agung, saat ini generasi muda semakin menjauh dari budaya. Padahal keris sudah menjadi warisan budaya dunia.

"Keris menjadi warisan pusaka dunia yang masih relevan bagi generasi muda sekarang ini. Ini diikuti dari Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan beberapa kota lainnya, ada 20 pebursa keris yang ikut dan banyak yang ikut jamasan," pungkas Agung.

Adriano Joshua, seorang dokter dari Wonogiri mengatakan ke acara Jamasan untuk mencari pendok keris. Sebab dirinya punya keris tetapi tidak cocok.

"Saya ikut jamasan tapi juga mencari pendok karena sudah punya tapi tidak cocok. Senang ada even ini, harapannya makin banyak yang melestarikan karena ini kan seni metalurgi punya banyak makna, " Adriano kepada detikJateng.

Yogi, penjamas keris menerangkan ada 22 pusaka berbagai jenis yang ikut. Keris ada dari Solo, Jakarta, Surabaya, Bali, Sumatera dan lainnnya.

" Ada dari Solo, Jakarta, Surabaya, Bali, Sumatera dan lainnnya. Dari berbagai profesi, jenderal, penerbang, dari KPK, dari Wantimpres ada , dokter ada dan lainnya," ungkap Yogi kepada detikJateng.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads