Meriah! Kirab Cethik Geni di Klaten, Ada Gunungan 4.000 Lumpia Duleg

Meriah! Kirab Cethik Geni di Klaten, Ada Gunungan 4.000 Lumpia Duleg

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 02 Jul 2023 13:50 WIB
Pawai budaya dan pembagian gunungan lumpia duleg di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten.
Pawai budaya dan pembagian gunungan lumpia duleg di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Tradisi Cethik Geni tahun 2023 di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten berlangsung meriah. Gunungan berisi 4.000 kue lumpia ukuran kecil diarak keliling kampung sebelum diperebutkan warga.

Pantauan detikJateng di lokasi, arak-arakan gunungan tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. Pawai dimulai dari pusat produksi lumpia mini atau lumpia duleg di Dusun Lemburejo, Desa Gatak, Kecamatan Delanggu.

Peserta pawai dari rombongan pesilat, ormas, ibu-ibu, musik pengiring dan masyarakat bergerak ke utara desa setelah diberangkatkan ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. Di belakangnya gunungan lumpia dan ogah ogoh berbentuk sapi ukuran besar dipawai berjalan mengelilingi desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di simpang tiga Dusun Lemburejo, gunungan lumpia dibuka. Warga pun mulai antre mendapatkan lumpia beserta kuah dan cabai untuk disantap.

"Ini ada 4.000 biji Lumpia yang diarak. Jumlahnya sama dengan tahun sebelumnya dengan tema Guyangan Lembu Suroloyo," kata Arif Wibowo, ketua panitia kepada detikJateng, Minggu (2/7/2023) siang.

ADVERTISEMENT
Pawai budaya dan pembagian gunungan lumpia duleg di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten.Pawai budaya dan pembagian gunungan lumpia duleg di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Menurut Arif, tahun ini konsepnya menggerakkan UMKM. 30 UMKM dilibatkan untuk memeriahkan tradisi tahun ini sebagai wujud rasa syukur.

"Ini kita libatkan UMKM sebagai wujud rasa syukur setelah lumpia duleg dan komunitas Cethik Geni mendapat SK Hak Kekayaan Intelektual dari kemenkumham sekitar bulan Februari lalu," papar Arif.

Lumpia duleg, kata Arif, merupakan makanan khas Desa Gatak, terutama Dusun Lemburejo. Makanan yang muncul sekitar tahun 1950 an itu tidak ada di daerah lain.

"Ini lumpia tidak ada di daerah lain, ukuran lumpia kecil beda dengan lumpia aslinya dan sekarang ada 50 perajin. Kita harap lumpia duleg dan Cethik Geni lebih dikenal lagi," imbuh Arif.

Seorang penjual es tebu asal Solo, Suryani mengatakan baru tahun ini ikut di acara Cethik Geni. Tahun sebelumnya tidak ada UMKM.

"Baru tahun ini ada UMKM, tahun lalu tidak ada. Ya semoga tahun depan lebih meriah dan ramai lagi," ungkap Suryani kepada detikJateng.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads