Kata-kata bijak sering digunakan oleh seseorang untuk memberi nasihat kepada orang lain mengenai berbagai hal. Simak deretan kata-kata bijak dalam bahasa Jawa berikut ini.
Masyarakat Jawa memiliki ajaran hidup yang diturunkan secara turun-temurun. Salah satu cara masyarakat Jawa mengajarkan hal tersebut adalah dengan memberi nasihat melalui kata-kata bijak dalam bahasa Jawa.
Nasihat-nasihat tersebut biasanya berisi berbagai hal dalam kehidupan mulai dari nasihat pendidikan, ekonomi, hingga nasihat yang berkaitan dengan agama. Berikut kata-kata bijak bahasa Jawa tentang kehidupan yang penuh makna dikutip dari buku 'Belajar Bijak Ala Orang Jawa' (2021) oleh Asti Musman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata-kata Bijak Bahasa Jawa
Kata Bijak Bahasa Jawa 1
"Wong kang besus kapati-pati. Watake sok mlaratan. Seda-suda rejekine. Sarta anunungkul ing tyas. Kang mring kawicaksanan. Mbok rijeki gila ndulu. Wong jelarat memeretan." (Serat Sana Sunu)
Maknanya: Orang yang selalu mementingkan pakaian, pada galibnya mudah menjadi melarat, dan makin hari makin berkurang saja rezekinya. Lagipula hal itu akan melalaikan perasaan sehingga akan menghilangkan sifat-sifat bijaksana. Lalu akibatnya si istri rizki takut melihat dirimu yang selalu rapi dan serba teratur itu.
Kata Bijak Bahasa Jawa 2
"Den bisa amerdi picis. Lire bisa merdi arta. Den weruh batal karame. Kang sareh wetuning arta. Yen wis dadi kakira. Ywa siranggo jibar-jibur. Resika aywa katara." (Serat Sana-Sunu).
Maknanya: Dalam hidup ini hendaknya dapat memanfaatkan uang. Dapat memanfaatkan uang artinya harus menyadari dan mengetahui adanya halal dan haram. Apabila uang itu sudah menjadi hakmu, pengeluaran hendaknya dilakukan secara sabar. Jangan kau gunakan secara sembarangan. Pakailah secara bersih, namun tidak usah kau pamerkan.
Kata Bijak Bahasa Jawa 3
"Nadyan silih sidhekaha, lamun ora lawan eklasing ati arane mung isin mundur. Kudu weweh-wewehan. Weh rekasa kang kapeksa melu-melu. Kelu ombyake kang bisa. kang compleng ambrebes mili." (Serat Pepeling lan Pamrayoga).
Maknanya: Semua orang paham bahwa bersedekah itu adalah perbuatan mulia dan begitu besar faedahnya. Namun, jika kita bersedekah hanya karena malu dicap pelit atau sebatas pembuktian maka sedekah kita sia-sia. Oleh karena itu, sedekah harus diiringi dengan keikhlasan agar tidak timbul riya atau pamer.
Kata Bijak Bahasa Jawa 4
"Padha gulangan ing kalbu. Ing sasmita amrip lantip. Aja pijer mangan nendra. Ing kaprawiran den kesthi, pesunen sarinira, sudanen dhahar lan guling." (Serat Wulangreh).
Maknanya: Kuatkan hatimu dan konsentrasilah untuk meraih cita-cita dengan sikap yang perwira. Kita harus menahan diri agar tidak terjebak nafsu dan zona nyaman. Jika seseorang terjebak nafsu dan zona nyaman, ia akan hidup dalam perputaran yang sama tanpa adanya perubahan yang lebih baik.
Kata Bijak Bahasa Jawa 5
"Dadia lakunireku. Cegah dhahar lawan guling. Lan aja sukan-sukan. Anganggoa sawatawis. Ala watake wong suka. Nyuda prayitnaning batin." (Serat Wulangreh)
Maknanya: "Jadikanlah menahan makan dan tidur sebagai kebiasaan. Juga jangan bersuka-suka secara berlebihan. Bersuka-sukalah secukupnya, karena watak orang yang bersuka-suka secara berlebihan itu jelek dan kewaspadaan batinnya kurang.
Kata Bijak Bahasa Jawa 6
"Nadyan asor wijilipun, yen kalakuane becik utawa sugih carita kang dadi misil. Iku pantes raketana, darapin mundhak kang budi." (Serat Wulangreh)
Maknanya: Walaupun keturunan dari orang yang tidak mampu secara ekonomi, jika kelakuannya baik atau mempunyai banyak cerita yang bisa dijadikan pelajaran, maka orang tersebut pantas untuk dijadikan sebagai sahabat dengan harapan akan saling memperbaiki budi pekerti.
Kata Bijak Bahasa Jawa 7
"Sapa sira sapa ingsun. Angalunyat sarta edir. Iku lalabete uga. Nonoman adoh wong becik. Emoh angrungu carita. Carita ala lan becik." (Serat Wulangreh)
Maknanya: Janganlah memerintah, menggurui seseorang tanpa mengetahui di mana keberadaannya atau posisi/jabatannya. Bisa jadi yang diperintah lebih baik kedudukannya dan lebih ahli. Oleh karena itu, kita tidak boleh sombong atas keberadaan kita dan harus tetap rendah hati serta menghargai orang lain.
Itulah deretan kata-kata bijak dalam bahasa Jawa tentang kehidupan yang penuh makna. Semoga bermanfaat, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sip/sip)