Tembang Asmarandana merupakan salah satu tembang macapat. Tembang ini menceritakan mengenai perjalanan kehidupan manusia ketika menjalani hubungan asmara atau kisah kasih dengan pasangan. Lantas seperti apa contoh dari tembang Asmarandana?
Berikut ini contoh tembang Asmarandana lengkap dengan artinya, dikutip detikJateng dari buku 'Macapat Tembang Jawa Indah dan Kaya Makna' oleh Zahra Haidar (2018) dan Kalurahan Wonosari dalam laman resminya, Jumat (26/5/2023).
Pengertian
Tembang Asmarandana berasal dari kata asmara dan dahana yang berarti 'api asmara' atau cinta kasih. Tembang ini menceritakan mengenai kisah perjalanan hidup manusia yang telah berada pada tahap saling memadu kasih dengan pasangan hidupnya. Selain itu, tembang ini turut mengisahkan mengenai cinta pada alam semesta dan cinta kepada Tuhan yang merupakan sang Mahacipta dan Mahakuasa. Secara sederhana tembang Asmarandana memberikan gambaran mengenai kondisi hati atau perasaan yang tengah berbahagia, pilu, dan sedih karena cinta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Watak dan Filosofi Tembang Asmarandana
Dikutip dari Kalurahan Wonosari dalam laman resminya menyebutkan bahwa tembang Asmarandana menggambarkan mengenai rasa cinta kasih dan berwatak sedih maupun bahagia. Secara filosofis tembang Asmarandana sebagai bentuk simbol yang melambangkan perjalanan hidup manusia ketika di dunia dan tengah mengalami perasaan kasmaran yang begitu membara. Selain itu, memberikan tuntunan dalam menentukan pasangan hidup.
Aturan Tembang Asmarandana
Dalam membuat dan menyusun tembang Asmarandana maupun tembang lainnya dalam macapat, maka harus memperhatikan sejumlah ketentuan dan aturan dalam melakukan penyusunan tembang-tembang tersebut. Aturan tersebut terdiri dari tiga hal pokok yakni guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan.
Secara sederhana guru lagu adalah persamaan bunyi sajak pada akhir kata dalam setiap baris. Sementara guru wilangan adalah banyaknya jumlah suku kata dalam setiap baris tembang macapat. Sedangkan guru gatra adalah banyaknya jumlah baru dalam setiap bait tembang macapat. Berikut ini aturan tembang Asmarandana.
- Guru gatra : 7 baris atau kalimat
- Guru wilangan : 8,8,8,8,7,8,8
- Guru lagu : i,a,e,a,a,u,a
Contoh Tembang Asmarandana dan Artinya
Contoh Pertama
Gegaraning wong akrami
Artinya: 'modal dalam pernikahan'
Dudu bandha dudu rupa
'bukan harta atau rupa'
Amung ati pawitane
'Hanya hati modal utamanya'
Luput pisan kena pisan
'sekali jadi, jadi selamanya'
Yen ta gampang luwih gampang
'jika mudah, semakin gampang'
Yen angel angel kalangkung
'Jika sulit, sulitnya bukan main'
Tan kena tinumbas arta
'tak bisa ditebus dengan harta'
Contoh Kedua
Aja turu sore kaki
Artinya: 'Jangan tidur terlalu awal'
Ana dewa nganglang jagad
'ada dewa yang berkeliling jagat'
Nyangking bokor kencanane
'Menenteng bokor dari emas'
Isine donga tetulak
'bokor tersebut berisi doa penolak bala'
Sandhang kelawan pangan
'serta berisi sandang dan pangan'
Yaiku bageyanipun
'itu merupakan bagian'
Wong melek sabar narima
'orang yang suka tirakat malam, sabar, dan berserah diri'
Tembang Macapat
Berikut ini 11 tembang dalam macapat.
- Maskumambang
- Mijil
- Sinom
- Kinanti
- Asmarandana
- Gambuh
- Dandanggula
- Durma
- Pangkur
- Megatruh
- Pucung
Demikian pengertian tembang Asmarandana, contoh lengkap dengan artinya. Semoga bermanfaat ya, Lur!
Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/aku)