Hari ini, Rabu (3/5/2023) bertemu dengan pasaran Wage. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 12 Sawal 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya, dan Wuku Kulawu.
Weton (hari kelahiran) Rabu Wage memiliki neptu 11. Pada umumnya pemilik weton ini penuh kehati-hatian, bersikap adil. Akan tetapi terkadang juga pelit, cenderung pada kemewahan, memamerkan kepandaiannya atau kekayaannya.
Pangarasan pada weton ini adalah aras tuding. Pemilik weton ini sering ditunjuk dalam hal yang positif yang bisa menjadi peluang atau kesempatan. Misalnya dalam suatu organisasi, biasanya orang tersebut berpeluang menduduki jabatan tertentu atau memiliki posisi yang sangat strategis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, terkadang dia juga bisa terkena tudingan dalam hal negatif.
Sedangkan Pancasuda weton ini satriya wibawa. Artinya, dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.
Wuku Kulawu, lambang dewanya Bathara Sadana. Sifatnya kukuh, kuat kepribadiannya, banyak keberuntungannya. Air di tempayan ada di depan, pandai dan bijaksana besar keberuntungannya, tetapi cenderung gelap hati. Gedhong ada di depan, wataknya senang pamer, dermawan, walaupun kadang juga kurang ikhlas.
Lambang burungnya nuri, sangat boros dan cepat habis. Rela tanpa pamrih, sehingga kalau tidak hati-hati akan jauh dari keberuntungan dan serakah. Membelakangi senjata tajam, jika memutuskan sesuatu tidak bisa segera, tapi belakangan.
Lambangnya bagaikan embun menetes di sendhang, pada mulanya miskin, lalu agak kaya, dan akhirnya kaya.
Digambarkan seperti burung dewata yang sedang bergerombol atau kawin. Wataknya lestari dalam menjalin hubungan cinta asmara.
Bahayanya jika digigit ular. Kala ada di Utara, selama tujuh hari jangan pergi jauh ke Utara untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Rabu Wage di wuku ini adalah hari yang buruk, jika bepergian maka musuh sudah menghadang di jalan. Akan tetapi di sisi lain baik untuk menjalin persahabatan sebab akan saling memberikan manfaat yang positif.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi]
(ahr/dil)