Hari ini, Minggu (30/4/2023) bertemu dengan pasaran Legi. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 9 Sawal 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Kulawu.
Weton (hari kelahiran) Minggu Legi atau Ahad Legi memiliki neptu 10. Pada umumnya, pemilik weton ini pandai menyembunyikan perasaan dan cerdik dalam memecahkan masalah yang pelik dan misterius.
Pangarasan pada weton ini adalah Aras Pepet. Artinya sering prihatin, hidup menderita dan serba kekurangan, yang diinginkan sulit tercapai. Sedangkan pancasuda weton ini adalah sumur sinaba, artinya dadi pangungsening kapinteran atau pandai dan berwawasan luas sehingga ia sering dicari orang karena petuah dan nasihatnya, serta banyak pengetahuannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wuku Kulawu, lambang dewanya Bathara Sadana. Sifatnya kukuh, kuat kepribadiannya, banyak keberuntungannya. Air di tempayan ada di depan, pandai dan bijaksana besar keberuntungannya, tetapi cenderung gelap hati.
Gedhong ada di depan, wataknya senang pamer, dermawan, walaupun kadang juga kurang ikhlas. Lambang burungnya nuri, sangat boros dan cepat habis. Rela tanpa pamrih, sehingga kalau tidak hati-hati akan jauh dari keberuntungan dan serakah. Membelakangi senjata tajam, jika memutuskan sesuatu tidak bisa segera, tapi belakangan.
Lambangnya bagaikan bun menetes di sendhang, pada mulanya miskin, lalu agak kaya, dan akhirnya kaya. Digambarkan seperti burung dewata yang sedang bergerombol atau kawin. Wataknya, lestari dalam menjalin hubungan cinta asmara. Bahayanya jika digigit ular.
Kala ada di utara, selama tujuh hari jangan pergi jauh ke utara untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Minggu Legi di wuku ini adalah hari yang baik untuk mengobati orang sakit akan cepat sembuh. Hari ini juga baik untuk bertransaksi ternak unggas.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap pagi]
(ams/ams)