Warga Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, punya cara tersendiri untuk merayakan Idul Fitri. Uniknya, mereka menghadirkan puluhan sound 'horeg' atau menggelegar untuk kegiatan takbir keliling.
Puluhan sound horeg sewaan yang diarak saat takbiran keliling desa pada Jumat (21/4) malam itu viral di media sosial di Kudus. Konten viral itu salah satunya diunggah akun Instagram @kudusterkini_.
Kepala Desa Kutuk, Supardiyono mengatakan takbir keliling menggunakan sound horeg itu merupakan kegiatan rutin tahunan di desanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan rutin seperti biasa. Kemarin karena dua tahun sudah vakum tidak menjalankan takbir keliling (karena pandemi COVID-19), ini panjeran (pesanan) tahun kemarin dikeluarkan tahun ini," kata Supardiyono saat dihubungi wartawan, Kamis (27/4/2023).
"Dan ini sudah aman, COVID-19 sudah landai, nah persiapan takbir keliling dihiasi pakai sound dan sama mainan," imbuh dia.
Supardiyono menjelaskan, total ada 22 peserta di setiap RT. Mereka menyewa sound horeg dari berbagai daerah seperti Pati hingga dari Jawa Timur.
"Ada mainan sesuai yang ikut, ada 22 peserta. Yang jelas kemarin koordinasi persiapannya ini itu hanya ngiring dan diikuti sound itu," jelas Supardiyono.
Tak main-main, tarif sewa sound horeg itu berkisar Rp 25-35 juta. Sewa sound itu ditanggung para pemuda secara swadaya.
"Harga sewa Rp 30 juta ada yang Rp 25 juta, ada yang Rp 35 juta," ungkap Supardiyono.
"Dananya itu dari swadaya masyarakat, anak-anak muda di lingkungan masjid dan musala," dia melanjutkan.
Supardiyono menambahkan, takbiran dengan menyewa sound horeg tahun ini adalah yang terakhir. Alasannya, tarif sewanya mahal.
"Ini yang terakhir. Pasalnya ini ada yang kasihan, mahal, kok manfaatnya tidak sebanding. Yang penting khidmat (takbiran meski tanpa sound horeg)," jelasnya.
"Ada yang setuju ada yang tidak, kebijakan ada pro dan kontra," pungkas dia.
(dil/aku)