Hotel Grand Inna Malioboro diumumkan menjadi cagar budaya peringkat nasional oleh Kemendikbud Ristek. Grand Inna Malioboro ternyata pernah menjadi hotel pertama di Jogja dan memiliki jejak perjuangan Jenderal Sudirman atau Soedirman. Seperti apa kisahnya?
Grand Inna Malioboro termasuk dalam 11 Cagar Budaya Peringkat Nasional periode November 2022-Maret 2023. Selain Grand Inna Malioboro, di Jogja juga ada Jembatan Mbeling dan Istana Kepresidenan Jogja atau Gedung Agung.
Dikutip dari laman resmi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jogja, Hotel yang beralamat di Jalan Maliboro, Kota Jogja ini merupakan hotel pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan pemilik pertama C.V Marbak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hotel ini dibangun pada tahun 1908 dan mulai beroperasi pada tahun 1911 dengan nama Grand Hotel de Djogja. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, diganti dengan nama Asahi Hotel (Matahari Terbit).
Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia (RI) hotel ini menjadi markas Jenderal Sudirman, sehingga pada tahun 1946 berubah nama menjadi Hotel Merdeka. Selanjutnya, pada tahun 1960 hotel ini dihibahkan kepada Pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi Hotel Garuda sebagai manifestasi lambang negara RI.
Kemudian pada tahun 1975, sesuai dengan peraturan pemerintah No. 25 Tahun 1975, Hotel Garuda menjadi Badan Usaha Milik negara (BUMN) yang bekerja sama dengan PT Natour. Nama hotel ini pun berganti lagi menjadi Natour Garuda.
Bangunan hotel mengalami renovasi pertama kali pada 29 Juni 1985 dan diresmikan oleh Gubernur DIY kala itu Sri Sultan HB IX. Setelahnya hotel ini berganti nama menjadi Hotel Inna Garuda. Terakhir pada 15 Maret 2017, namanya kembali diubah menjadi Grand Inna Malioboro hingga saat ini.
Kembali Dipercantik Tahun ini
General Manager Grand Inna Malioboro, Ni Komang Darmiati memaparkan sejak Januari 2023 hotel ini mulai di-beautifikasi atau dipercantik kembali. Semua kegiatan operasionalnya sempat dihentikan sementara.
"Lebih banyak ke interiornya dan mengembalikan existing (bentuk) bangunan (seperti) sejak awal dibangun," Ujar Mia saat ditemui detikJateng di kantornya, Kamis (6/4/2023).
"Contohnya kanopi, kanopi itu kalau dilihat sekarang itu kan agak memanjang ke depan, itu karena ada tambahan, tapi kalau existing design zaman dulu itu kan pendek, ya mungkin mengembalikan seperti itu," lanjutnya.
Gerbang masuk ke hotel berbintang 4 ini juga akan diubah. Saat ini gerbang masuk hotel ini ada di sebelah barat atau di Jalan Malioboro. Nantinya, gerbang masuk akan digeser ke utara di Jalan Abu Bakar Ali.
Jejak Jenderal Sudirman di Grand Inna Malioboro
Mia menjelaskan ada 13 kamar yang masuk dalam kategori Heritage Building di Hotel ini. Termasuk kamar yang pernah dipakai Jenderal Sudirman yang dinamai Sudirman Suite. Sudirman Suite merupakan kelas President Suite di hotel ini.
"Nah salah satu dari Heritage Building itu ada kamar namanya Sudirman Suite, karena memang ada sejarahnya Pak Dirman dulu ngantor di sana. Nanti pun akan tetap jadi Sudirman Suite, nah kita berusaha mengambil beberapa barang-barang yang dulu ada untuk bisa nanti kita tempatkan di sana kembali," terangnya.
Selengkapnya di halaman berikut....
"Tahun ini (berubah bintang 5), itu selesai (dipercantik) bangunannya kita akan lakukan soft opening," terang dia.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan penetapan cagar budaya nasional di Hotel Grand Inna Malioboro akan menambah daya tarik bagi wisatawan.
"Saya kira itu sangat menarik bagi wisatawan, orang yang menginap di sana merasa bangga gitu lo, sehingga menjadi poin bagi Jogja yang istimewa ini. Daya tarik Jogja juga melalui Hotel Grand Inna Malioboro juga bisa," ujar Deddy saat dihubungi wartawan, Jumat (7/4).
Simak Video "Video Taman Semanggi Dirusak Pemotor, Petugas: Bikin Repot-Pasti Ditegur"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)