Haul Agung Sadranan di makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, berlangsung khidmat. Haul itu dimeriahkan dengan berbagai kirab tradisional.
"Acara Sadranan hari ini sudah dimulai pukul 07.00 WIB, diawali dengan kirab. Berupa kirab jodang, kirab tumpeng, kirab gunungan, kirab tenong disertai kesenian reog," kata Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Pemkab Klaten, Widowati kepada detikJateng, Senin (20/3/2023).
Tradisi haul Sadranan itu, sebut Widowati, merupakan agenda rutin tahunan di makam tokoh penyebar agama Islam tersebut. Tahun ini dilaksanakan dengan beberapa rangkaian kegiatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa rangkaian dimulai sejak 14 Maret dengan pasang singep (kain penutup) di Makam Sunan Pandanaran, 18 Maret ada pengajian akbar di Masjid Agung Sunan Pandanaran, 19 Maret malam Midodareni di Makam Sunan Pandanaran. Senin ini Sadranan kirab, reog dan tahlil sampai wayang kulit di area parkir," papar Widowati.
Kirab diawali dari rumah kepala desa sampai kompleks makam Sunan Pandanaran di Bukit Jabalakat. Kirab itu diikuti oleh paguyuban pedagang, paguyuban ojek, dan Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (PAKASA).
"Kirab diikuti berbagai elemen masyarakat. Sesampainya di pendapa kompleks makam Sunan Pandanaran warga menggelar doa bersama, gunungan diperebutkan dan ziarah ke makam Sunan Pandanaran dan leluhur warga," imbuh Widowati.
Kades Paseban, Kecamatan Bayat, Eko Tri Raharjo menyatakan haul Agung Sadranan jatuh tiap tanggal 27 Ruwah setiap tahun. Prosesi Sadranan dimeriahkan dengan kirab.
"Kirab dari rumah saya, tadi dari Keraton Surakarta ikut juga. Setelah itu sore dilanjutkan karawitan dan malam ini wayangan," jelas Eko kepada wartawan.
Dijelaskan Eko, rangkaian acara haul sendiri sudah dimulai sejak Minggu (19/3). Diawali dengan penggantian kain penutup makam Ki Ageng Pandanaran.
"Setiap setahun sekali kain penutup diganti. Malam Midodareni dengan pembacaan macapat dan saat Sadranan dengan kirab jodang, tumpeng dan lainnya ," imbuh Eko.
(dil/ams)