Asyik! Nyadran Agung Kulon Progo Digelar Besar-besaran Pekan Depan

Asyik! Nyadran Agung Kulon Progo Digelar Besar-besaran Pekan Depan

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Rabu, 08 Mar 2023 14:42 WIB
Bregada membawa gunungan dalam tradisi Nyadran Agung di Kulon Progo tahun lalu.
Bregada membawa gunungan dalam tradisi Nyadran Agung di Kulon Progo tahun lalu. (Foto: dok. Pemkab Kulon Progo)
Kulon Progo -

Setelah hampir 3 tahun sepi bahkan sempat ditiadakan imbas pandemi COVID-19, tradisi Nyadran Agung bakal kembali digelar secara meriah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setidaknya ada 20 gunungan disiapkan untuk menyemarakkan event tahunan ini.

Upacara Nyadran Agung ini akan digelar selama dua hari pada Senin (13/3) hingga Selasa (14/3) pekan depan. Kegiatan diawali dengan Mujahadah dan pengajian pada Senin malam. Kemudian acara puncak yang menghadirkan sekitar 20 gunungan digelar di hari kedua atau Selasa sekitar pukul 13.00 WIB.

"Setelah 2020 vakum karena pandemi, terus 2021 dan 2022 digelar secara terbatas akhirnya tahun ini kita bisa menggelar Nyadran Agung lagi seperti sedia kala. Rencananya ada 20 gunungan berisi hasil bumi yang disiapkan untuk acara ini," ujar Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni, Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Wruhantoro kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wruhantoro mengatakan dari 20 gunungan, tiga di antaranya merupakan gunungan utama yang masing-masing berisi item yang berbeda. Gunungan pertama berisi apem yang bermakna nyuwun pangapunten yang berarti permintaan maaf kepada Tuhan atas segala kesalahan yang diperbuat manusia.

Sedangkan gunungan kedua berisi tumpeng yang diartikan sebagai doa keselamatan. Hal ini karena bentuk tumpeng yang mengerucut laiknya cara doa manusia yang ditujukan ke atas untuk Sang Pencipta.

ADVERTISEMENT

"Nah kalau yang gunungan ketiga yaitu hasil bumi itu maknanya rasa syukur kita sebagai manusia karena sudah diberikan kelimpahan rezeki dari Tuhan," jelasnya.

Seluruh gunungan itu akan dibawa oleh bregada dari depan Kantor DPRD Kulon Progo menuju lokasi utama Nyadran Agung di Alun-alun Wates. Sesampainya di Alun-alun, kemudian digelar ikrar nyadran, doa bersama dan puncaknya yaitu rayahan gunungan.

"Setelah Nyadran Agung selesai masih ada kegiatan lain yaitu pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dan Pentas Dalang Anak yang digelar malam harinya," ucap Wruhantoro.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulon Progo, Niken Probo Laras mengatakan Nyadran Agung menjadi agenda penting dalam Calendar of Event 2023 Kulon Progo. Hal ini karena kegiatan yang pertama kali dihelat pada 2004 itu benar-benar menunjukkan kearifan lokal masyarakat sehingga telah dijadikan ikon daerah.

"Jadi memang kegiatan ini selain untuk mempertebal iman dan takwa kepada Tuhan dan sarana kirim doa untuk leluhur, juga sekaligus wahana persaudaraan masyarakat, media silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat serta melestarikan adat dan tradisi lokal," ujarnya.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads