Menjaga Adat Sunda Wiwitan di Brebes, Warga Jalawastu Gelar Ritual Ngasa

Menjaga Adat Sunda Wiwitan di Brebes, Warga Jalawastu Gelar Ritual Ngasa

Imam Suripto - detikJateng
Selasa, 28 Feb 2023 19:16 WIB
Ritual Ngasa di Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Selasa (28/2/2023).
Ritual Ngasa di Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Selasa (28/2/2023). (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Brebes -

Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, memiliki tradisi unik yang masih dilestarikan. Meski berlokasi di Jawa Tengah, kampung ini memiliki adat budaya Sunda Wiwitan.

Untuk menjaga kelestarian adat tersebut, warga menggelar tradisi Ngasa. Ritual ini digelar sejak leluhur mereka, penganut Sunda Wiwitan.

Prosesi Ngasa ini digelar tiap Selasa Kliwon pada Mangsa Kesanga dalam hitungan Jawa dan dilaksanakan satu tahun sekali. Upacara adat pun dipusatkan di sebuah hutan adat yang dikeramatkan, yakni Pesarean Gedong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedong Pesarean berada di kawasan tanah keputihan (tanah suci) yang letaknya berada di atas Kampung Adat Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan.

Tahun ini, Ngasa jatuh pada 28 Februari 2023. Prosesi upacara dimulai sejak pagi buta. Masyarakat adat Jalawastu di dataran tinggi Gunung Sagara tampak disibukkan dengan persiapan menyambut hari suci.

ADVERTISEMENT
Ritual Ngasa di Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Selasa (28/2/2023).Ritual Ngasa di Kampung Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Selasa (28/2/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Sebagai wilayah adat yang mayoritas penduduknya mengandalkan hasil alam, masyarakat membawa dan mengarak hasil bumi. Berbagai hasil pertanian mulai dari padi, jagung, kelapa, hingga sayur-mayur disajikan dalam Ngasa ini.

"Upacara Ngasa ini kami gelar setiap tahun sebagai upaya melestarikan tradisi para leluhur. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat adat Jalawastu atas hasil bumi," ungkap Kepala Desa Cisereuh, Darsono di sela kegiatan Ngasa, Selasa (28/2/2023).

Dalam ritual Ngasa, seorang tetua adat ada kakolot membacakan mantera berbahasa Sunda di Gedong Pesarean. Dilanjutkan dengan pembacaan doa sebagai bentuk syukur atas hasil bumi yang mereka nikmati. Usai berdoa, ritual diakhiri dengan makan bersama dengan menu nasi jagung dan sayur-sayuran.

Upacara Ngasa ini merupakan tradisi kuno warga Jalawastu untuk mempertahankan tradisi Sunda Wiwitan. Meski mayoritas masyarakat beragama Islam, namun tradisi leluhur mereka yang menganut Sunda Wiwitan masih dijaga.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sejarawan Pantura, Wijanarto menjelaskan pengaruh Sunda Wiwitan yang masih dipertahankan adalah penggunaan bahasa Sunda di kampung ini. Masyarakat setempat masih bergantung pada alam dan mereka sangat menjaga alam sebagai sumber penghidupan. Kemudian, pantangan-pantangan adat Sunda Wiwitan juga masih dijaga dan tidak dilanggar.

"Menurut sejarahnya, Sunda Wiwitan berasal dari Jalawastu. Setelah masuknya Islam, warga yang menolak memilih pindah ke berbagai daerah, termasuk ke Badui. Pengaruh Sunda Wiwitan ini bisa dilihat dari pemakaian bahasa Sunda, ketaatan mereka menjaga alam dan tidak berani melanggar pantangan," ungkap Wijanarto.

Beberapa pantangan yang tetap dijaga adalah tidak memelihara kambing, domba, kerbau, tidak menanam bawang dan kacang-kacangan, serta rumah warga tidak menggunakan semen atau batu. Mereka percaya, jika dilanggar akan mendatangkan petaka.

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek, Julianus Limbeng yang hadir dalam upacara Ngasa Jalawastu mengungkapkan pihaknya memberikan dukungan penguatan lembaga adat dan ritual adat Ngasa Jalawastu.

"Kami juga telah mendorong agar mereka bisa memiliki hak atas pengelolaan hutan, yang kita sebut sebagai hutan adat seluas 64,9 hektare," kata Julianus.

Halaman 2 dari 2
(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads