Hari ini, Senin (20/2/2023) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 29 Rejeb 1956, berada di Tahun Ehe, Windu Sancaya dan Wuku Marakeh.
Weton (hari kelahiran) Senin Pahing memiliki neptu 13. Pada umumnya, pemilik weton baik hati, jujur, ringan tangan atau suka menolong. Namun kadang juga keras.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Lintang. Sifat positifnya memberikan arah dan teladan bagi siapa saja. Akan tetapi kadang-kadang cenderung tidak menetap, misalnya dalam hal pekerjaan, tempat tinggal, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pancasuda weton ini adalah Bumi Kapetak, Orang berweton ini bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.
Wuku Marakèh, lambang dewanya Bathara Surènggana. Wataknya menerima yang telah ditakdirkan untuknya. Gedhongnya dipanggul, sifatnya memperlihatkan karunia yang diterimanya.
Pohonnya trengguli, tidak suka di keramaian kota, dan agak berbeda pola pikirnya dengan orang lain. Umbul-umbulnya terbalik, agak dekat keberuntungannya.
Gambarannya bagaikan bunga setaman yang dipingit, agak pelit, tetapi manis bicaranya. Jika diberi masukan pemikiran yang baik sering malah menyesatkan. Lambangnya bunga yang layu.
Wataknya sering sial, celakanya tenggelam di air. Kala ada di barat laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi jauh ke arah barat laut untuk urusan yang sangat penting.
Pada hari Senin Pahing di wuku ini adalah baik untuk segala jenis pekerjaan. Termasuk baik juga untuk meruntuhkan bangunan yang bertujuan untuk dibangun kembali.
[Diasuh oleh Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radyapustaka Solo. Tayang rutin setiap hari]
(ams/ams)