Lagu bergenre pop Jawa 'Mendung Tanpo Udan' ciptaan Kukuh Prasetya terus menginspirasi para seniman. Setelah diadopsi menjadi sebuah novel, kini lagu itu juga diadopsi dalam sebuah karya film.
Sutradara film 'Mendung Tanpo Udan' Kris Budiman menjelaskan film dengan genre drama komedi ini juga diadaptasi dari novel Mendung Tanpo Udan karya Fairuzul Mumtaz. Novel itu kemudian dikembangkannya bersama Gianluigi Christoikov selaku penulis naskah.
"Film Mendung Tanpo Udan sendiri secara garis besar bercerita tentang perjalanan Udan, seorang pemuda yang meletakkan tujuan hidupnya di persimpangan jalan, antara harus mengejar idealismenya sebagai seorang musisi atau menjalani hidup secara realistis dengan bekerja seperti orang pada umumnya," kata Kris kepada wartawan di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Rabu (15/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kegalauan Udan dalam menentukan jalannya ini pada akhirnya berdampak pada retaknya hubungan dirinya dengan Mendung. Mendung sendiri adalah kekasih Udan yang memiliki cita-cita sebagai wanita karier dan lebih memilih untuk menjalani hidup secara realistis.
"Udan pun harus berjuang, tidak hanya membuktikan bahwa cita-citanya sebagai musisi dapat terwujud, tetapi juga memastikan agar Mendung tidak meninggalkan dirinya," ucapnya.
Adapun pengambilan gambar untuk pembuatan film ini dilakukan di Jogja, khususnya di Kabupaten Bantul. Proses syuting menghabiskan waktu selama 15 hari.
Adapun alasan pemilihan lokasi syuting itu, lanjutnya, adalah menyesuaikan dengan latar yang ada di dalam novel.
Hanya saja, Kris Budiman belum bisa memastikan kapan film ini akan mulai diputar. Sebab dia masih menunggu informasi dari rumah produksi. Namun dia berharap film bisa diputar pada tahun ini.
"Target setelah Lebaran, tapi kembali lagi ke pihak PH. Kalau target kita setelah Lebaran mungkin bulan Mei 2022," ujarnya.
Daftar artis yang terlibat baca di halaman berikutnya
Produser Nant Entertainment yang menggarap film tersebut, Muhammad Hananto mengatakan bahasa Jawa menjadi bahasa utama di dalam setiap percakapan film ini. Hal itu untuk memperkuat rasa dari film ini yang memang berangkat dari lagu Mendung Tanpo Udan yang berbahasa Jawa.
"Jadi film ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan semata, tapi sekaligus bisa memperkenalkan Yogyakarta lebih dalam ke masyarakat secara umum," ujarnya.
Nanto menambahkan, proses shooting film Mendung Tanpo Udan sendiri melibatkan berbagai talenta di industri kreatif, mulai dari aktor dan aktris nasional, kreator konten, komedian/komika hingga talenta seniman asli Jogja.
Nama-nama aktor dan aktris nasional yang menghiasi cerita Mendung Tanpo Udan di antaranya ada Erick Estrada sebagai Udan, Yunita Siregar sebagai Mendung, Marcel Darwin sebagai Will, Kery Astina sebagai Awan, Aulia Deas sebagai Petri dan aktris senior Yati Pesek sebagai Mbak Retno.
Selain itu, Mendung Tanpo Udan juga banyak melibatkan talenta seniman asli Jogja, mulai dari Bimacho, Migga Sadewa, Alit Jabang Bayi, Wijil, Popo Java, Gepeng Kesana-Kesini, Shaggydog hingga Kukuh Prasetya Kudamai sendiri selaku pencipta lagu.
Tak lupa juga sederet kreator konten dan seniman Ibu Kota lainnya seperti Tommy Limm, Elgi Purnama, Jenda McClover, Alit Shitlicious dan Oom Leo Karaoke.